TEMPO.CO, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta dilanda gempa tektonis berkekuatan 4,5 skala Richter pada pukul 18.21 WIB, Rabu, 2 April 2014. Episentrum atau pusat gempa berada di darat, yaitu 7,9 derajat Lintang Selatan 110,5 derajat bujur timur dengan kedalaman sepuluh kilometer.
"Pusat gempa berada di enam kilometer utara Wonosari, Gunungkidul," kata Bambang Subadio, pegawai Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta, Rabu, 2 April 2014.
Gempa itu terasa di Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, Klaten hingga Surakarta. Di Yogyakarta terasa II-III MMI (mercalli intensity scale). Namun belum ada laporan mengenai adanya kerusakan akibat gempa bumi ini.
Masyarakat yang berada di Sleman juga sempat berhamburan ke luar rumah. Sebab, getaran akibat gempa sangat terasa. Gempa akibat pergerakan patahan di darat itu sempat dikira berasal dari Gunung Merapi.
Tetapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknonologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta menyatakan aktivitas Merapi normal. Gempa itu adalah gempa tektonis, bukan vulkanis.
Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta juga belum menerima laporan ihwal adanya kerusakan akibat gempa bumi ini. "Teman-teman tim reaksi cepat sedang bergerak mencari data," kata Pristiawan, komandan tim ini.
MUH SYAIFULLAH
Berita lain:
Ini Trik Sukses Agnes Monica Tembus Amerika
Gempa Cile Picu Tsunami
Habibie Kembangkan N-250 Jadi Pesawat R-80