TEMPO.CO, Situbondo : Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi, meminta para ulama Indonesia untuk mendukung pemberantasan korupsi. "Semangat pemberantasan korupsi harus ditumbuhkan kembali," kata Hasyim dalam Konferensi Internasional di Ponpres Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu 29 Maret 2014.
Konferensi bertajuk 'Konsolidasi Jaringan Ulama Internasional dalam Meneguhkan Kembali Nlai-Nilai Islam Moderat' itu dihadiri ulama dari 5 negara Timur Tengah dan 200an ulama pimpinan pondok pesantren se-Indonesia. Konferensi Internasional dalam rangka Perayaan 1 Abad Ponpes Salafiyah Syafi'iyah ini akan diadakan pada 28-30 Maret 2014 di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Situbondo Jawa Timur.
Hasyim menilai pemberantasan korupsi sangat berat sehingga tidak bisa dilakukan sendiri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Apalagi akhir-akhir ini banyak pihak yang berupaya melemahkan KPK, semisal dengan merevisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). "KPK terbentur oleh kekuatan besar yang memiliki legalitas," kata Sekretaris Jenderal International Conference for Islamic Scholars (ICIS) ini.
Seruan Hasyim tersebut khususnya ia serukan untuk ulama di Jawa Timur. Dia menyayangkan karena semangat pemberantasan korupsi di Jawa Timur sangat lemah meski terkenal sebagai gudangnya ulama. "Jatim gudang ulama tapi karena melempem dan permisif, ya, susah untuk memberantas korupsi," ujar dia.
Selain menyerukan pemberantasan korupsi, Hasyim juga mengingatkan ulama supaya menghindari politik transaksional menjelang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 itu. Ulama harus melihat sepak terjang dan memiliki alasan yang kuat untuk menentukan pilihan ke calon tertentu. "Jadi bukan karena ada sembako," kata dia.(Baca juga:Hasyim Muzadi Setengah Hati Dukung Mahfud Md)
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
Akhirnya Polisi Temukan Bayi dan Penculiknya
Penculik Bayi Bandung Sempat Mau Bunuh Diri
Ke Suami, Penculik Mengaku Baru Lahirkan Bayi