Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Angkasa Pura Tolak MoU Bandara Baru Yogyakarta  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
ANTARA/Eric Ireng
ANTARA/Eric Ireng
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Angkasa Pura I menolak mengubah sikapnya ihwal lokasi bandara baru di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan mempertimbangkan persyaratan keselamatan penerbangan. Karena itu, nota kesepahaman antara PT Angkasa Pura I dan PT Jogja Magasa Iron (PT JMI) yang bakal membangun pabrik pengolahan biji besi di kawasan yang sama juga harus berisi persyaratan keselamatan operasi penerbangan. “Kalau MoU itu enggak mengakomodasi teknis keselamatan penerbangan, kami tidak menyetujui,” kata juru bicara PT Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, Rabu, 26 Maret 2014.

Dua perusahaan ini bertikai soal lokasi kegiatan operasional masing-masing perusahaan di kawasan pantai selatan Kulon Progo. Angkasa Pura khawatir keberadaan pabrik PT JMI yang berada di dekat lokasi bandara akan mengganggu penerbangan. PT JMI yang sahamnya juga dimiliki Keraton Yogyakarta itu bersedia beringsut dari lokasi semula sejauh tiga kilometer, tapi mereka meminta lokasi bandara bergesar lima kilometer dari lokasi semula. Tapi Angkasa Pura menolak, sebab perubahan lokasi sejauh itu menyebabkan lokasi bandara terdesak ke dekat Sungai Bogowonto.

Polemik ini dimediasi Gubernur DIY yang juga Sultan Keraton Yogyakarta, Hamengku Buwono X, yang diharapkan bisa menghasilkan nota kesepahaman pada Maret 2014. Karena itu, pembangunan pabrik biji besi itu bisa dimulai. “Bulan ini harus selesai. Kalau enggak, nanti ketinggalan. (Kalau tiang pancang dipasang) enggak bisa berubah lagi,” kata Sultan, Rabu, 26 Maret 2014.

Farid menjelaskan, desain bandara dan izin penetapan lokasi telah dikeluarkan Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Dengan demikian, titik ordinat bandara tak mungkin diubah. Menurut Farid, Angkasa Pura sebelumnya tak tahu jika pabrik biji besi itu akan dibangun berdekatan dengan lokasi bandara.

Padahal pembangunan pabrik di sekitar lokasi bandara akan membahayakan keselamatan penerbangan. “Approach area tidak boleh ada bangunan apa pun,” kata Farid. Partikel hasil pembakaran yang dikeluarkan dari cerobong pabrik juga mengancam keselamatan penerbangan.

Sultan telah bertemu secara terpisah dengan Angkasa Pura ataupun JMI. Hasilnya, dia mengklaim adanya titik terang. Sultan mengatakan panjang landasan pacu telah mencapai 3.600 meter, seperti yang diinginkan Angkasa Pura. “Kan sudah 3.600 meter panjang landasannya. Sudah clear. Enggak masalah,” kata Sultan kemarin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ukuran itu diperlukan oleh bandara bakal yang menampung lalu lintas penerbangan langsung dari Yogyakarta ke kota di luar negeri dan sebaliknya itu. Menurut Sultan, syarat ukuran landasan itu terpenuhi karena JMI menggeser lokasi pabrik. Artinya, bangunan pabrik akan diperkecil. “Kan sudah 3.600 meter panjang landasannya. Kepastian itu diharapkan akan dicapai dalam pertemuan antara Sultan, Angkasa Pura, dan JMI yang tengah dijadwalkan waktunya. (Baca juga: Muncul Potensi Golput Akibat Megaproyek di DIY)

PITO AGUSTIN RUDIANA

Terpopuler:
Apa Dasar PM Najib Sebut Seluruh Penumpang MH370 Tewas?
Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya
Puing MH370 Ada di Celah Gunung Api Bawah Laut

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

5 jam lalu

Pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air bersiap lepas landas di Bandara Djalaludin di Kabupaten Gorontalo, Minggu, 18 Februari 2024. Penerbangan tersebut menjadi penerbangan perdana subsidi angkutan udara perintis penumpang koordinator wilayah Gorontalo yang melayani sembilan rute di Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.


Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

7 jam lalu

Mesin pesawat ditutup untuk mencegah abu vulkanik masuk ke dalamnya di Bandara Sam Ratulangi di Manado, pada Minggu, 21 April 2024. (ANTARA/Nancy L/rst)
Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.


Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

18 jam lalu

Dubai menyiapkan bandara baru yang digadang-gadang jadi bandara terbesar di dunia, yaitu Bandara Internasional Al Maktoumtwitter.com/@HHShkMohd
Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini


Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

19 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.


Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

1 hari lalu

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatra Selatan, bukan lagi bandara internasional. Statusnya turun jadi bandara domestik. TEMPO/Parliza Hendrawan
Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.


Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.


Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

1 hari lalu

Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka masih hadir di kantor Wali Kota Solo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 24 April 2024, usai penetapan oleh KPU kemarin. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.


Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

2 hari lalu

Bandara Lombok (Dok. Angkasa Pura I)
Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.


Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

2 hari lalu

Para penumpang menuju pesawar Lion Air di Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Rencananya 140 penerbangan di Bandara Adisutjipto dipindahkan ke BIY. Foto: @jababekaandco
Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.


Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

2 hari lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.