Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunuh Diri Bersama, Anita Diduga Diteror  

image-gnews
REUTERS/Jason Lee
REUTERS/Jason Lee
Iklan

TEMPO.CO, Cirebon -  Keluarga Anita Erfanti akhirnya bersedia memberi keterangan kepada wartawan ihwal penyebab perempuan 58 tahun itu sampai nekat mengakhiri hidupnya secara tragis.

"Saya mau meluruskan berita yang beredar selama ini," kata Tomi, 38 tahun, saat dihubungi wartawan pada Senin sore, 3 Maret 2014. Tomi adalah anak pertama Anita, janda tiga anak yang bunuh diri di kamar Hotel Langensari, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat dinihari, 28 Februari 2014.

"Sebenarnya bukan gara-gara utang, tapi lebih pada ketakutannya (Anita) karena terus mendapat tekanan dari salah satu distributor semen," kata Tomi. Beberapa hari sebelum bunuh diri, Tomi berujar, ibunya mengalami kepanikan luar biasa.

Namun, dalam perbicangan via telepon selama sekitar tiga menit itu, Tomi tidak mengatakan siapa distributor semen yang ia maksud. Ia juga enggan membeberkan perkara apa yang terjadi antara ibunya dan distributor semen itu.

Ihwal bentuk tekanan yang diterima ibunya, Tomi juga belum bisa menjelaskan secara rinci. Ia hanya mengatakan tekanan itu diterima ibunya dalam tempo yang cepat dan terus-menerus lima hingga tujuh hari sebelum ibunya bunuh diri.

Sebelum mengakhiri pembicaraan, Tomi sempat menyayangkan kesimpangsiuran berita ihwal penyebab kematian ibunya. "Ada yang gara-gara terbelit utang, pertengkaran keluarga, orang tua mengajak anaknya bunuh diri. Itu tidak benar semua," ujarnya.

Tapi niat Tomi untuk meluruskan pemberitaan itu belum dibarengi dengan keterbukaannya kepada awak media. Walhasil, kasus bunuh diri Anita bersama anak bungsunya, Roy Rudito, 30 tahun, itu masih menyisakan banyak tanda tanya.(baca: Bunuh Diri Bersama, Sang Ibu Kirim SMS ke Tuhan)

Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Pekalongan Kota Ajun Komisaris Bambang Purnomo, tekanan atau teror seperti yang dikatakan Tomi itu belum bisa dibuktikan. "Kami belum mengarah ke sana," kata Bambang saat dihubungi Tempo, Senin malam.

Bambang mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota Cirebon untuk mengklarifikasi dugaan teror yang dianggap sebagai pemicu utama kasus bunuh diri Anita, dua anaknya, dan satu cucunya.(baca: Ini Penuturan Saksi Penolong Keluarga Tewas Bunuh Diri)

Dari telepon seluler Anita yang hingga kini masih berada di kantor Polres Kota Cirebon, kata Bambang, tidak ditemukan adanya pesan pendek yang bernada ancaman atau teror. "Kami masih terus mendalami kasus ini," kata Bambang.

Diberitakan Tempo, Anita dan Roy bunuh diri sekitar tiga jam setelah Linawati, 36 tahun, bunuh diri di rumahnya di perumahan Duta Bahagia, Kelurahan Kraton Lor, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, pada Kamis malam pekan lalu.

Linawati adalah anak kedua Anita. Linawati tewas bersama anak semata wayangnya, Danny Ricardo, sebelas tahun. Keduanya tewas setelah meminum air putih yang dicampur serbuk pembersih lantai. Adapun Anita dan Roy tewas setelah meminum air teh yang juga dicampur serbuk pembersih lantai.(baca: Bunuh Diri Bersama, Cairan Pel Penutup Makan Malam)

DINDA LEO LISTY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

1 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.


Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

1 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

Narasi seputar bunuh diri perlu diubah untuk memahami dan mencarikan solusi bagi yang berniat bunuh diri, kata psikiater.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

1 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


Pria Ditemukan Tewas di PIK 2, Diduga Jatuh dari Lantai 10 Apartemen

9 hari lalu

Ilustrasi bunuh diri. Foto: Canva
Pria Ditemukan Tewas di PIK 2, Diduga Jatuh dari Lantai 10 Apartemen

Seorang pria ditemukan tewas di kawasan apartemen Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kosambi, Kabupaten Tangerang.


Dubes Jerman untuk Israel Akui Sebarkan Kebohongan Soal Saksi Pemerkosaan Massal pada 7 Oktober

10 hari lalu

Pemandangan dari udara menunjukkan kerusakan yang terjadi setelah infiltrasi massal oleh kelompok bersenjata Hamas dari Jalur Gaza, di Kibbutz Beeri di Israel selatan, 11 Oktober 2023. REUTERS/ Ilan Rosenberg
Dubes Jerman untuk Israel Akui Sebarkan Kebohongan Soal Saksi Pemerkosaan Massal pada 7 Oktober

Duta Besar Jerman untuk Israel Steffen Seibert mengakui turut mengedarkan propaganda soal saksi pemerkosaan massal pada 7 Oktober yang bunuh diri


Kasus Dugaan Perundungan di PPDS Undip Berujung Bunuh Diri, Menkes Budi Gunadi: Sudah Gamblang

13 hari lalu

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin saat Rakor Tingkat Menteri Tindak Lanjut Dukungan Bantuan Kemanusiaan Akibat Bencana Tanah Longsor di Prov. Enga, Papua Nugini di Kemenko PMK, Jakarta, 1 Juli 2024. Budi Gunadi Sadikin, pihaknya telah menyediakan lima kelompok bantuan kesehatan. Kelompok pertama berupa obat-obatan sebanyak 44 paket, kedua berbentuk makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, ketiga merupakan obat-obatan khusus untuk malaria, keempat adalah hygiene kit atau perlengkapan kesehatan sebanyak 665 paket, dan bantuan water purifier (penjernih air) karena air bersih diperlukan di sana. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kasus Dugaan Perundungan di PPDS Undip Berujung Bunuh Diri, Menkes Budi Gunadi: Sudah Gamblang

Menkes Budi Gunadi menyatakan serius mendorong kasus dugaan perundungan di PPDS Undip yang menyebabkan mahasiswa bunuh diri diproses secara hukum


Fakhruri Ayah Mahasiswi FK Undip dr Aulia Risma Meninggal, Ini Kronologi Kematian Sang Anak Akibat Bullying

14 hari lalu

dr Aulia Risma. FOTO/instagram
Fakhruri Ayah Mahasiswi FK Undip dr Aulia Risma Meninggal, Ini Kronologi Kematian Sang Anak Akibat Bullying

Fakhruri, ayah dr Aulia Risma Lestari meninggal setelah sang anak, dokter Aulia Risma Lestari diduga bunuh diri akibat bullying di FK Undip.


Pria Ditemukan Tewas di Kolam Apartemen Bekasi, Polisi Temukan Surat Minta Maaf

21 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Pria Ditemukan Tewas di Kolam Apartemen Bekasi, Polisi Temukan Surat Minta Maaf

Kapolsek Bekasi Selatan mengatakan jenazah korban telah dievakuasi oleh pihak kepolisian dan tim inafis.


Penemuan Mayat Pria di Kolam Apartemen Bekasi, Polisi Ungkap Identitasnya

22 hari lalu

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Penemuan Mayat Pria di Kolam Apartemen Bekasi, Polisi Ungkap Identitasnya

Polsek Bekasi Selatan masih melakukan penyelidikan dengan melakukan pendekatan terhadap keluarga pria itu.


Polisi Bentuk TIm untuk Selidiki Dugaan Perundungan Mahasiswi PPDS Undip yang Bunuh Diri

22 hari lalu

Seorang petugas keamanan berjalan di samping spanduk kampanye Gerakan Zero Bullying yang terpasang di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024. Kepolisian masih menginvestigasi adanya dugaan perundungan di lingkungan PPDS yang menjadi penyebabnya mahasiswi ARL mengakhiri hidupnya. ANTARA/Aji Styawan
Polisi Bentuk TIm untuk Selidiki Dugaan Perundungan Mahasiswi PPDS Undip yang Bunuh Diri

Polisi membentuk tim untuk menyelidiki kasus bunuh diri ARL, yang diduga menjadi korban perundungan saat menjadi peserta PPDS di RSUP dr Kariadi.