TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru memprediksi, dalam sepekan ke depan, Riau tidak berpotensi hujan. Imbasnya, potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini terus meluas.
"Potensi hujan sangat minim," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin saat rapat koordinasi Satuan Tugas Pemadam Api di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Kamis, 27 Februari 2014.
Menurut Sugarin, pantauan satelit Citra Radar menunjukkan potensi hujan justru terjadi di Sumatera Barat. Sedangkan Riau sedikit pun tidak ada awan konvektif. Upaya untuk melakukan hujan buatan juga tidak bakal efektif karena tidak ada awan. "Langit Riau hanya ada asap," katanya.
Sugarin mengatakan pergerakan angin dari timur laut menuju barat daya dan selatan membuat asap dari Riau mengganggu Sumatera Barat, Jambi, dan Bengkulu. Pergerakan angin dikhawatirkan akan berbalik arah dari selatan ke utara pada Mei-Juni, hingga menuju Singapura dan Malaysia. "Kebakaran lahan jika tidak diantisipasi dari sekarang bakal mengganggu negara tetangga," katanya.
Satelit Terra dan Aqua, Kamis, 27 Februari 2014, mendeteksi 139 titik api di Riau. Titik api terbanyak masih terdapat di Bengkalis, yakni 55 titik api. Jarak pandang juga kurang dari 1.000 meter.
Pemerintah Provinsi Riau sudah menerbitkan Surat Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabut Asap mulai 25 Februari sampai 12 Maret 2014, menunjuk Danrem 031/Wira Bima Brigjen Agus Irianto sebagai komandan tanggap darurat. Rapat kordinasi turut dihadiri Sekretaris Utama BNPB Fatchul Hadi dan Kepala Kepolisian Daerah Riau Brigjen Condro Kirono.
Riau meminta bantuan BNPB berupa perlengkapan pemadam api lewat darat, serta pemadaman lewat udara berupa satu pesawat bom air B-200 berkapasitas air 20 ton dan helikopter Kamov untuk water bombing dengan kapasitas air 4,5 ton.
RIYAN NOFITRA
Berita Lainnya
Australia Sodorkan Bukti Biaya Perjalanan MUI
Di Depan Simpatisan, Risma Jelaskan Sempat Pamitan
Hasil Lengkap dan Jadwal Liga Champions
Daging Halal-Nonhalal Diproduksi Satu Atap, Apa Kata Ketua MUI?