TEMPO.CO, Surabaya--Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan tidak ada gunanya dirinya aktif menggunakan media sosial untuk jaring aspirasi masyarakat. Sebab, dia telah menyediakan media center di bawah naungan pemerintah kota Surabaya untuk menampung curahan hati warganya.
"Untuk apa sih? Nguber jabatan? Nyalonin lagi?" kata Risma kepada Tempo di ruang kerjanya, Rabu sore pekan lalu, 12 Februari 2014.
Itu sebabnya, Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini tidak mempunyai akun media sosial satu pun, seperti facebook, twitter, line, dan sebagainya. Dari pada aktif di media sosial, wanita 52 tahun ini lebih memilih aktif blusukan. Dengan demikian, dia akan dapat menemukan banyak hal mengenai kondisi riil masyarakatnya.
Selain itu, memerintahkan anak buahnya untuk membantu menemukan warga kota Surabaya yang membutuhkan bantuan. Kemudian, kondisi tersebut dilaporkan kepadanya dalam surat yang disebut outreach. Tak jarang pula warga Surabaya curhat secara langsung kepada Wali Kotanya itu. Risma mengaku sama sekali tidak keberatan. Sebab, menurut dia, jabatannya itu memang ditugaskan untuk membangun dan mensejahterakan warganya.
Dia tak membutuhkan media sosial atau koar-koar ke berbagai media untuk menyorot segala aktivitasnya hanya untuk mencari muka dan simpati masyarakat. "Nyambut gawe ae, ga sempet gitu-gitu (Bekerja saja, tidak sempat begitu)," ujar Risma.
DEWI SUCI RAHAYU
Terkait:
Alasan Risma Tak Pernah Pakai Pengawal Pribadi
Wali Kota Risma Terancam Dicekik dan Dibunuh
Wali Kota Tri Rismaharini Siap Mundur
Wali Kota Risma Bakal Panggil Seluruh Karyawan KBS