TEMPO.CO, Subang - Ratusan personel TNI Angkatan Darat yang ditugaskan memperbaiki jalur utama Pantai Utara (Pantura) Subang, Jawa Barat, menganggur. Pasalnya, material yang disiapkan Kementerian Pekerjaan Umum tidak kunjung datang.
Pemantauan Tempo, Senin, 10 Februari 2014, di ruas Pantura Sukasari-Pamanukan, personel TNI AD yang dikerahkan dari Kodim 0605 Subang dan Korem Sunan Gunung Jati Cirebon tampak menganggur di sejumlah titik lokasi yang akan menjadi sasaran perbaikan.
"Ya, sedang koordinasi (soal pengadaan material)," kata Perwira Seksi Intel Kodim 0605 Subang Kapten Saadi. Padahal semua peralatan perbaikan jalan, seperti mesin giling, sudah siap.
Hal senada diungkapkan Wakil Kepala Polsek Pamanukan Ajun Komisaris Darmono. "Belum ada kegiatan apa-apa. Laju kendaraan dari jalur Jakarta-Cirebon atau sebaliknya lancar," ujarnya.
Hingga kini, jalur Pantura Subang sepanjang 45 kilometer mulai dari Gamon, tapal batas dengan Karawang, hingga di jembatan Sewo di perbatasan Indramayu rusak parah. Di daerah itu, banyak terlihat lubang besar menganga dan berkubang dengan kedalaman antara 5-20 sentimeter dan panjang 1-3 meter. Hal itu sangat mengganggu pengemudi yang melintasi Pantura.
Kecepatan laju kendaraan pun tak bisa melebihi 30 kilometer per jam. "Disepanjang jalur masih rusak parah. Kami harus ekstra hati-hati," kata sopir truk tronton pengangkut sembako jurusan Cirebon-Jakarta, Sutikno.
Jarak tempuh antara Cirebon-Pamanukan yang biasanya hanya tiga jam, saat ini mencapai enam jam. "Kami minta supaya secepatnya diperbaiki," ujar Sutikno.
NANANG SUTISNA