TEMPO.CO, Pemalang - Banjir bandang dan longsor yang melanda 14 desa di Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, sudah hampir dua pekan berlalu. Persediaan logistik di Posko Penanggulangan Bencana Alam (PBA) di Balai Desa Cikadu pun kini mulai menipis. Sekitar 2.000 pengungsi masih menanti uluran tangan para dermawan.
"Terutama beras, stoknya semakin menipis," kata Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Watukumpul, Ria Kurniawan, saat dihubungi Tempo, Senin, 10 Februari 2014. (Baca juga: Longsor di Pemalang 429 Rumah Hancur)
Ria mengatakan, tiap hari habis sekitar satu ton beras untuk makan 2.071 warga yang tinggal di belasan pos pengungsian. Dengan asumsi satu ton per hari, stok beras di Posko PBA saat ini diprediksi habis dalam tujuh hari.
Padahal, belum dapat dipastikan sampai kapan para korban bencana itu akan menghuni pos-pos pengungsian. Sebab, banjir bandang dan longsor telah menghancurkan sebagian besar rumah mereka.
"Logistik berkurang terus meski masih ada bantuan yang masuk," kata Irfan Nugraha, mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang membantu pendataan logistik di Posko PBA Cikadu.
Irfan adalah satu dari 150 mahasiswa Unsoed yang kuliah kerja nyata (KKN) di Watukumpul. Mereka datang beberapa hari sebelum terjadi bencana. Kini para mahasiswa itu menjadi relawan.
Banjir bandang dan longsor akibat hujan deras terjadi di kecamatan yang berjarak sekitar 55 kilometer di utara pusat Kabupaten Pemalang itu pada Sabtu malam, 1 Februari. Dari 15 desa, 14 di antaranya terkena bencana, yaitu Tundagan, Bongas, Cikadu, Cawet, Pagelaran, Bodas, Medayu, Tlagasana, Jojogan, Wisnu, Majalangu, Tambi, Gapura, dan Watukumpul.
Data dari Posko PBA Cikadu, ada 429 rumah rusak berat, 78 rumah rusak ringan, dan 372 rumah terancam. Delapan ruas jalan penghubung antardesa rusak dan sebagian ambles. Lima jembatan hanyut dan dua jembatan anjlok.
DINDA LEO LISTY
Berita lain:
Busway Baru Jokowi dari Cina Barang Bekas?
Hari Pers, SBY Merasa Dizalimi Media
Arsenal Kalah, Wenger Jatuh Terpeleset
Demi Amankan SBY, Nelayan Bengkulu Dilarang Melaut
Kasus Adik Atut, Artis Bisa Dijerat Pencucian Uang