TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih cukup tinggi. Gunung itu masih didominasi gempa hybrid yang mengindikasikan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung sehingga potensi erupsi disertai awan panas mengancam warga yang bermukim disekitar kaki gunung itu.
Meski intensitas vulkanik Sinabung menurun, namun erupsi dalam skala kecil disertai guguran lava tetap terjadi. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih tetap menetapkan status 'awas' (level IV) serta menghimbau warga tidak beraktivitas pada radius 5 kilo meter dari puncak kawah.
"Karena masih mengancam manusia, masa tanggap darurat diperpanjang hingga 15 Fabruari 2014," kata kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kepada Tempo, Minggu, 9 Februari 2014.
Pengungsi termasuk anak sekolah, menurut Sutopo tercatat berjumlah 32.351 jiwa (9.991 KK) yang tersebar di 42 titik. Pengungsi berasal dari 32 desa dan 2 dusun. BNPB mengklaim kebutuhan dasar bagi pengungsi cukup.
BNPB bersama Universitas Sumatera Utara dan Universitas Negeri Medan menyelenggarakan bimbingan belajar untuk siswa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas menghadapi ujian nasional. "Kemendikbud memberikan bantuan peralatan sekolah, buku pelajaran dan Rp 19,23 miliar beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi," ujar Sutopo.
SAHAT SIMATUPANG