TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut bersiap menyambut tiga unit kapal perang baru berjenis multi-role light buatan Inggris yang akan datang bertahap mulai Juni tahun ini. Salah satu persiapan TNI AL yakni mencarikan nama dan nomor lambung untuk ketiga fregat tersebut.
"Kapal perang yang pertama datang akan diberi nama KRI Bung Tomo," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati saat dihubungi Tempo, Senin, 3 Februari 2014. Untuk nomor lambung, dia melanjutkan, KRI Bung Tomo akan diukir nomor 357.
Menurut Untung, memang sudah menjadi kebiasaan Angkatan Laut menamai kapal perang mereka dengan nama-nama pahlawan. Bung Tomo adalah salah satu pahlawan kemerdekaan asli Surabaya, Jawa Timur.
Sutomo, nama asli Bung Tomo, dikenal saat dia mengobarkan semangat arek-arek Surabaya dalam melawan gempuran tentara NICA pada 10 November 1945. Angkatan Laut ingin semangat juang Bung Tomo dapat diabadikan dan dikenang dalam wujud kapal perang.
Selain Bung Tomo, TNI Angkatan Laut sudah menyiapkan dua nama pahlawan untuk dua kapal perang baru dari Inggris itu, yakni KRI Usman Harun dan KRI John Lie.
KRI Usman Harun terdiri atas dua nama pahlawan nasional, Usman Janatin bin Haji Ali Hasan dan Harun bin Said. Keduanya adalah prajurit muda Korps Komando Angkatan Laut (KKO) yang gugur di tiang gantung Singapura pada 17 Oktober 1968. Keduanya didakwa melakukan teror di Singapura saat Indonesia melakukan operasi ganyang Malaysia pada 1964. (baca: TNI AL Tak Gubris Protes Singapura) dan (Baca:Jalan Usman Harun Bakal Muncul di Jakarta)
Sebelumnya dikabarkan bahwa Indonesia membeli tiga kapal perang dari Inggris. Ketiganya sempat dipesan oleh pemerintah Brunei Darussalam, namun negeri kaya minyak itu membatalkannya. Spekulasi yang muncul menyebutkan Brunei batal membeli kapal perang tersebut karena kualitasnya kurang baik.
Dugaan ini dibantah oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Menurut Purnomo, ketiga kapal tersebut punya kualitas yang tinggi dan sesuai dengan kebutuhan TNI AL. "Bahkan pembelian kapal ini kan hasil persetujuan Kabinet," ujarnya dengan tegas.
Kapal ini memiliki kecepatan maksimal 30 knot yang dilengkapi sensor radar dan avionik buatan Thales, Prancis. Selain itu, kapal ini dilengkapi dengan satu meriam 76 milimeter, dua meriam penangkis udara kaliber 30 milimeter, torpedo, Thales Sensors Cutlass 22, rudal permukaan ke udara Sea Wolf, rudal Exocet MM40 Block II yang punya jangkauan 180 kilometer, dan hanggar yang mampu menampung satu helikopter anti-kapal selam jenis Sikorsy S-70 Seahawk. Harga ketiga kapal tersebut diperkirakan mencapai US$ 385 juta.
INDRA WIJAYA
Berita terkait
Tragedi di Balik Penamaan KRI Usman Harun
Singapura Protes Nama KRI Usman Harun
TNI AL Jemput Kapal Perang Canggih dari Inggris