TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan pemecatan sejumlah ketua partai di daerah sudah sesuai prosedur. Max menuding mereka yang menjabat sebagai Ketua Demokrat di daerah tak menjalankan mesin organisasi.
"Akibatnya partai mati suri," kata Max saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Rabu, 22 Januari 2014.
Max menuturkan, pemecatan ini mesti dilakukan sebelum pemilu legislatif 2014. Dia merasakan sendiri di internal Demokrat bahwa mesin partai tak bergerak. Max menuding, inilah salah satu alasan mengapa elektabilitas partainya terus merosot. Penyebabnya, kata dia, ketua partai ini tak menggerakkan mesin kader partai di bawah.
Dia menjelaskan, pergantian ini memang seharusnya dilakukan melalui musyawarah cabang. Namun, Demokrat melarang adanya muscab pada 2014. Berdasarkan evaluasi internal, Max menjelaskan perlu segera dilakukan penggantian pimpinan partai di level kabupaten. Di wilayahnya, ketua partai yang dipecat antara lain Bogor dan Karawang.
Max menjelaskan, penggantian secara definitif bisa diselenggarakan usai penghelatan pemilu. Dia membantah jika pemecatan ini disebut sebagai pembersihan terhadap loyalis Anas Urbaningrum. Saat ini, kata dia, tak ada dikotomi antara loyalis Anas atau loyalis Susilo Bambang Yudhoyono. "Mereka hanya akan loyal kepada SBY."
Sebelumnya, sejumlah Ketua Demokrat di daerah dicopot dari jabatannya. Di Jawa Tengah misalnya, ada lima ketua yang diberhentikan dari jabatannya. Di Jawa Timur, Ketua Demokrat Blitar juga diberhentikan dari jabatannya. Para ketua daerah ini menuding mereka dipecat hanya karena dekat dengan Anas Urbaningrum.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita lainnya:
Akun Instagram Ani Yudhoyono Terpopuler di Dunia
Tingkah Polah 3 Ibu Negara Dunia di Instagram
Marcos Lopes, Bintang Muda Manchester City
Perang Antikorupsi, Pengacara Cina Justru Dibui
Jokowi ke Tebet, Warga: Ingin Lihat Pak Jokowi