Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Banjir Pantura, Sungai Ini Belum Dikeruk  

image-gnews
Banjir di Pamanukan, Subang, akibat meluapnya Sungai Cipunagara (20/1). ANTARA/Novrian Arbi
Banjir di Pamanukan, Subang, akibat meluapnya Sungai Cipunagara (20/1). ANTARA/Novrian Arbi
Iklan

TEMPO.CO , Bandung:Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat Supriyatno mengungkapkan, Sungai Cipunagara yang luapannya memutus jalur Pantura di Pamanukan, Subang, belum pernah dikeruk. “Itu kan sungai dengan Orde Ketiga,” kata dia, saat dihubungi Tempo, Selasa, 21 Januari 2014.

Supriyatno menuturkan, pemeringkatan Orde tersebut menunjukkan prioritas pembenahannya. Supriyatno mencontohkan, sungai yang masuk kategori Orde Pertama, di antaranya Sungai Citarum mendapat prioritas pertama penanganannya, sebelum membenahi sungai dalam pemeringkatan Orde selanjutnya.

Menurut dia, kewenangan penanganan sungai itu berada di tangan pemerintah pusat, lewat Kementerian Pekerjaan Umum. Supriyatno mengatakan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat menemani kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono ke dareah banjir di Karawang, Selasa, 21 Januari 2014, mengusulkan agar Sungai Cipunagara segera dikeruk. “Tadi sudah dilaporkan Gubernur ke Presiden ,” kata dia.

Menurut Supriyatno, banjir yang terjadi di Pamanukan, kawasan Panturan saat ini dipicu oleh rob, atau naiknya tinggi muka air laut di Luat Jawa. “Rob terjadi, artinya air laut naik. Sedangkan hujandi hulu besar sehingga mengalirnya tabrakan, tidak bisa mengalir ke laut karena air lautnya naik,” kata dia.

Supriyatno mengatakan, banjir di Pamanukan terjadi karena proses alamiah. Dia membantah, tanggul yang jebol menjadi penyebabnya. “Sudah merupakan gejalan alam, penangannya dalam jangka pendek tentu sulit. Nunggu surut saja,” kata dia.

Kendati demikian, untuk mengantisipasi jangka panjang sedimentasi yang terjadi di Sungai Cipunagara misalnya harus dikurangi. Supriyatno beralasan, sedimentasi yang terjadi itu menyebabkan daya tampung sungai menurun sehingga saat terjadi hujan lebat, ditambah naiknya air laut, memicu sungai meluap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

AHMAD FIKRI

Topik terhangat:
Banjir Jakarta
Buku SBY vs Anas Banjir Bandang Manado BBM Akil Mochtar Anas Ditahan

Berita lain:
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi? 

7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram 

Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana? 

Jakarta Banjir, Ruhut Tuntut Jokowi Minta Maaf 

Alasan Jokowi Mau Pasang Badan untuk Pusat  



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

2 hari lalu

Potret Bendungan Sepaku Semoi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 6 Mei 2024. Bendungan Sepaku Semoi akan menyuplai air baku untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). TEMPO/Riri Rahayu.
Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.


Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

3 hari lalu

Kondisi banjir besar di Mahakam Ulu. Foto : X
Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024


Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

4 hari lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.


Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

4 hari lalu

Warga dengan dibantu anggota TNI membersihkan rumah yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.


Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

4 hari lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto beserta Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menemui presiden Uni Emirat Arab (UEA) Yang Mulia Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin, 13 Mei 2024. Foto Tim Media Prabowo
Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.


5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

5 hari lalu

Ilustrasi tukang bangunan untuk renovasi rumah/Gravel
5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir


5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

5 hari lalu

Foto udara Bendungan Ameroro di Kecamatan Uepai, Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa 14 Mei 2024. Presiden Joko Widodo telah meresmikan pengunaan Bendungan yang mampu mengairi areal persawahan lebih 3.363 hektare dan mampu mereduksi banjir di wilayah Konawe sebesar 443 meter kubik per detik serta memiliki kapasitas tampung sebesar 88 juta meter kubik dengan luas genangan sebesar 376 hektare dengan potensi listrik 1,3 MW. ANTARA FOTO/Jojon
5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe


Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

5 hari lalu

Anak-anak bermain di lokasi genangan banjir di kawasan Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Kamis, 23 November 2023. (ANTARA/HO)
Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.


Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

6 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.


Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.