Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Banjir Pamanukan Perlu Bantuan

image-gnews
Ilustrasi banjir. REUTERS/Enny Nuraheni
Ilustrasi banjir. REUTERS/Enny Nuraheni
Iklan

TEMPO.CO, Subang - Warga korban banjir di kecamatan Pamanukan, Subang mengeluhkan kurangnya bantuan di lokasi pengungsian. Bantuan yang mereka butuhkan adalah bahan makanan, obat-obatan, alas tidur dan selimut. 

Kokom Komalasari, 32 tahun, warga Desa Rancahilir ini mengaku membutuhkan obat-obatan untuk memenuhi keperluannya di lokasi penampungan. "Kami tidak punya obat-obatan, makanan juga," ujar Kokom saat di temui Tempo, di Pamanukan, Kabupaten Subang, Senin sore, 20 Januari 2014.

Menurutnya beberapa bantuan sudah berdatangan. Namun, belum masih belum memenuhi keperluan dan penyebarannya belum merata.

Sementara, Karyadi, warga Desa Mulyasari kecamatan Pamanukan mengaku belum ada bantuan yang dikirim ke lokasi pengungsian. "Warga makan seadanya, dari swadaya warga saja. Bantuan belum ada yang masuk," katanya. 

Kepala Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Besar Chiko Ardiwiatto mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan pada korban banjir di Pamanukan. "Alhamdulillah sudah dapat bantuan back up dari Polda Jabar, dibantu TNI, PAM SWAKARSA, BASARNAS dan yang lainnya," ujarnya saat ditemui Tempo di Pamanukan, Subang, Senin, 20 Januari 2014. 

Chiko menjelaskan, jumlah pengungsi banjir mencapai 15 ribu jiwa dan sudah ditempatkan di beberapa lokasi yang tidak terkena banjir seperti mesjid, kecamatan, sekolah, dan gereja. Beberapa wilayah pengungsian ada yang sudah dilegalkan, namun ada juga yang dipakai masyarakat dengan sendirinya untuk tempat penampungan. Sehingga ada juga lokasi pengungsi yang belum terdata. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mungkin ada kekurangtahuan pihak setempat kalau di situ ada pengungsian," tambahnya. 

Dibandingkan dua hari sebelumnya, Senin, 20 Januari 2014, kondisi kawasan banjir Pamanukan sudah mulai agak surut. "Arus lalu lintas sudah mulai bisa ditembus oleh kendaraan besar satu per satu, sementara kendaraan kecil masih dialihkan lewat jalan alternatif," ujar Chiko. 

Dari pantauan Tempo, air masih menggenang di jalan dan rumah penduduk dari kecamatan Tambakdahan hingga Desa Rancasari kecamatan Pamanukan. Air menggenang di sekitar Pamanukan sepanjang 8 kilometer. Ketinggian air bervariasi, mulai dari betis hingga pinggang orang dewasa. Di ruas jalan Pamanukan-Pantura dipasang tali untuk membantu warga yang akan menyebrang arus banjir yang deras tersebut. TNI - Polri berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi tersebut.

Tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan Sungai Cipunagara, Cigadung dan Ciasem meluap hingga tanggulnya jebol yang mengakibatkan banjir di 12 kecamatan di kabupaten Subang. Di antaranya, Pamanukan, Ciasem, Pagaden, Pusakanagara, Patokbeusi, Compreng, Tambakdahan, Blanakan, Pusakajaya, Legon Kulon, Binong, dan Pabuaran. Kecamatan Pamanukan merupakan daerah yang terkena banjir paliing parah hingga dua meter. 

RISANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

10 jam lalu

Pekerja industri kawasan pelabuhan menumpang truk trailer untuk dapat menembus banjir rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Senin, 20 Juni 2022. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.


Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Subekti
Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.