TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tri Rismaharini dikenal sangat menyukai taman dan bunga. Hal itu pulalah yang menyebabkan Surabaya mendapat julukan Kota Sejuta Taman. Di Surabaya, hampir tak ada tanah kosong yang tak dimanfaatkan menjadi taman kota.
Koran Tempo edisi Ahad, 19 Januari 2014, memotret keseharian Risma--panggilan Tri Rismaharini--dalam rubrik Sehari Bersama. Risma selalu memulai hari sejak pukul 04.00 WIB dan sudah sampai kantor sebelum 06.30. Bila agendanya kosong selama di kantor, Risma menanam bunga, pohon, atau memperbaiki kondisi internal gedung ataupun jalanan Kota Surabaya.
Uniknya, Risma selalu mengajak bicara tanaman dan pohon ketika menanam. Begitu pula saat memotong pohon, dia mengajari anak buahnya untuk selalu minta izin dan minta maaf kepada pohon yang akan ditebang.
Pernah, suatu ketika, ada tanaman yang tidak dapat tumbuh di daerah timur Surabaya. Padahal tanah, pupuk, ataupun pengairannya cukup bagus. Selama beberapa minggu, tak ada perkembangan pada tanaman itu. Dinas Pertanian dan Pertamanan dibuat bingung. Akhirnya, Risma turun langsung melihat tanaman tersebut.
"Saya ajak ngomong tanaman itu. Kamu kenapa kok enggak mau tumbuh, padahal kan sudah kita rawat dengan baik," katanya. Selang beberapa hari, tanaman itu langsung berbunga. Dia meyakini seluruh ciptaan Tuhan mempunyai roh. "Makanya, saya ajarkan kepada anak-anak untuk permisi dengan alam," ujar alumnus arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.
DEWI SUCI RAHAYU
Terkait:
Risma, Kejanggalan Singa Mati dan Berita Asing
Jadi Pesaing Capres Jokowi, Risma: Aneh-aneh Aja
Berantas Korupsi, Tri Risma Pernah Diancam Dibunuh
Bungkul Jadi Taman Kota Terbaik Se-Asia