Asep, 40 tahun, warga Kampung Bojonggintung Desa Susukan Kecamatan Campaka mengaku resah dengan keberadaan sekolompok orang yang seperti mengarah kepada pembentukan NII. Atas dugaan itu, kata dia, warga langsung melaporkan hal ini ke pihak kecamatan.
"Kalau terbukti itu benar, kami akan membubarkan paksa mereka. Karena dari cara beribadahnya saja sudah berbeda dengan ajaran Islam lainnya. Kami juga sudah melaporkan adanya indikasi tersebut ke Kesbang dan Polres Cianjur," tuturnya.
Sementara itu, Iwan, Sekretaris Desa Susukan, salah seorang yang dituduh sebagai pengikut kelompok mirip NII membantah ada pergerakan seperti NII. Dia menganggap tudingan tersebut ada sangkut-paut dengan pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu. Namun, jika Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) ada, tapi mereka semua sudah kembali ke ajar Islam.
"Kalau NII tidak ada, dan saya tidak terima itu. Ah, ini mah karena ketidakpuasan warga saja dalam kontek pilkades lalu. Tim sukses yang kalah tidak menerima hal itu, sehingga mengadakan isu akan NII," ujarnya.
DEDEN ABDUL AZIZ