TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri menyatakan, persediaan kebutuhan untuk menangani bencana alam banjir bandang di Manado sudah cukup. Ia mengklaim bahan yang dimiliki Kemensos dan Pemerintah Daerah dapat memenuhi kebutuhan para pengungsi untuk waktu dua minggu. "Kita punya gudang di provinsi, kita sudah siap di sana untuk langsung turun," kata Salim di Istana Negara, Rabu, 15 Januari 2014.
Menurut dia, Kemensos memang memiliki gudang persediaan di sejumlah tempat. Gudang berisi persediaan kebutuhan tersebut tersebar di sejumlah titik yang memang memiliki potensi besar terjadi banjir dan longsor.
Banjir menerjang 11 kecamatan di Kota Manado akibat hujan yang turun seharian yaitu Kecamatan Sicala, Wenang, Singkil, Wanea, Tunginting, Paal Dua, Paal Empat dan Bunaken. Banjir ini diperkirakan menyebabkan sekitar 2.000 orang mengungsi. "Yang pasti kita siapkan pasti matras, tenda untuk pengungsian. Ada juga kebutuhan untuk anak-anak dan wanita," kata Salim.
Ia sendiri mengklaim belum mengetahui detil akibat banjir Bandang di Manado, termasuk jumlah korban jiwa atau yang terluka. "Belum ada laporan."
Kemensos sendiri, menurut Salim, memiliki dana anggaran untuk penanganan bencana alam selama satu tahun sebesar Rp 400 miliar. Dana tersebut sekitar 80 persen berkaitan dengan penyediaan kebutuhan dan perlengkapan fisik penanganan bencana alam. "Seperti tenda, mobil evakuasi yang kita kirim."
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Utara sendiri masih menangani pengungsi dan evakuasi bersama BPBD Kota Manado, Tentara, Kepolisian, Palang Merah Indonesia, Badan SAR Nasional, Tagana, SKPD dan relawan. Para pengungsi untuk sementara dievakusi ke Hotel Swissbell, Hotel Tengunpura, dan Kantor Wali Kota Manado.
Pantauan citra satelit menunjukkan awan masih banyak di sekitar Sulawesi Utara. Potensi banjir masih cukup tinggi dan pendataan masih dilakukan.
FRANSISCO ROSARIANS