TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Banyumas menduduki peringkat ketiga terbanyak kasus bunuh diri di Jawa Tengah. Tertinggi pertama terbanyak diduduki oleh Kabupaten Grobogan. “Sepanjang 2013 ada 20 kasus bunuh diri di Banyumas,” kata Kepala Kepolisian Resor Banyumas Ajun Komisaris Besar Dwiyono dalam evaluasi akhir tahun, Jumat, 27 Desember 2013.
Ia mengatakan, jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2012, yang tercatat 17 kasus. Berbagai latar belakang menjadi penyebab orang bunuh diri di Banyumas. Di antaranya karena persoalan ekonomi, putus cinta, kesulitan dalam hal pendidikan di sekolah, dan juga karena penyakit yang tidak kunjung sembuh. Pelakunya pun berasal dari berbagai golongan usia.
Dwiyono menambahkan, tingginya angka kasus bunuh diri sudah dilaporkan ke Bupati Banyumas. "Kami hanya sekedar menyampaikan data ini, karena masalah ini juga menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Banyumas," katanya. Dalam evaluasi tersebut, Dwiyono juga menyebutkan angka kecelakaan lalu lintas selama setahun ini. Korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 241 orang.
Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Kidul mencatat angka bunuh diri masih tinggi sepanjang tahun 2013 ini. “Sekarang lebih meluas ke Gunungkidul bagian selatan,” kata Kepala Kepolisian Resor Gunungkidul Ajun Komisari Besar polisi Faried Zulkarnaen dalam catatatn akhir tahunnya.
Dari data yang dihimpun kepolisian, angka bunuh diri sejak Januari hingga awal Desember 2013 ini ada sekitar 28 orang. Jumlah ini disebut sedikit mengalami penurunan dibanding tahun 2012 lalu, yang mencapai 39 jiwa. Jika dirata-rata, dari data itu, tingkat kematian orang akibat bunuh diri yang dalam bahasa sehari-hari disebut ngendat ini menjadi dua orang per bulan, dari sebelumnya tiga orang. “Yang mendominasi masih lansia, dengan berbagai persoalan, khususnya depresi,” kata Faried.
Bunuh diri, kata dia, marak di bagian selatan Gunungkidul. Misalnya di kawasan Kecamatan Tepus, Panggang, dan sebagian Semin. Alasan utama, yang ditelusuri polisi dari keluarga dan kerabat orang yang bunuh diri, adalah akibat depresi kena penyakit menahun yang tak kunjung sembuh.
ARIS ANDRIANTO | PRIBADI WICAKSONO