TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar tak menggubris sindiran Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang diduga ditujukan kepada Aburizal Bakrie, ketua umum partai beringin, yang juga pemilik stasiun televisi. "Biar saja," kata Tantowi Yahya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, kepada Tempo, Selasa, 10 Desember 2013.
Pria, yang juga presenter kawakan, itu menjawab sindiran Dipo dengan guyonan. Menurut dia, kritikan akan membuat calon presiden partainya semakin dikenal orang. "Makin dikritik makin top," tutur dia.
Sebelumnya, Dipo menyindir sejumlah pemilik stasiun televisi swasta yang menjadi calon presiden dengan elektabilitas rendah. "Elektibiltas partai dan pencapresannya kecil, tapi karena punya televisi, gaung politiknya bak kodok bangkong yang gelembungkan tenggorokannya, bakal kempes," kata Dipo dalam akun resminya di jaringan sosial Twitter @dipoalam49, Ahad malam, 8 Desember 2013.
Dipo juga menyindir pimpinan partai politik yang juga pemilik stasiun televisi, yang doyan membawa kebesaran nama bekas Presiden Soekarno alias Bung Karno. Dipo menuding seluruh program televisi tersebut cenderung politis dan hanya untuk mendongkrak popularitas pemilik."Bonceng gaya orasi seperti BK (Bung Karno), tapi isinya kurang. Beritanya besar di televisinya," tulisnya lagi.
Pernyataan Dipo memang tak menyebut Aburizal, tetapi salah satu iklan yang memuat pidato dengan latar Bung Karno adalah iklan bos TVOne tersebut. Ical adalah calon presiden dari Golkar. Sedangkan TVOne adalah satu dari enam televisi yang ditegur Komisi Penyiaran Indonesia lantaran diduga tak profesional menyiarkan siaran politik.
TRI SUHARMAN
Topik Terhangat
Kecelakaan Kereta Bintaro | Indonesia Surga Korupsi | Paul Walker | Dinasti Atut | Mandela Wafat
Berita Terpopuler
Jokowi Masuk Daftar 'Leading Global Thinkers' 2013
Ratu Atut Mangkir Lagi, KPK Akan Jemput Paksa
Dituduh Rasis, Ruhut Sitompul Dilaporkan ke BK
Luthfi Hasan Divonis 16 Tahun Penjara