TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar tingkat provinsi meminta internal partai fokus menghadapi pemenangan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2014. Salah satu agenda internal partai yang dikhawatirkan mengganggu konsolidasi partai adalah pergantian ketua umum Golkar.
"DPD sangat khawatir dengan adanya sinyalemen komunikasi pasca Aburizal Bakrie," kata Ketua Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae, saat membacakan pandangan daerah di Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Hotel Luwansa, Sabtu, 23 November 2013.
Ridwan mengatakan, pembicaraan suksesi kepemimpinan sesudah Aburizal Bakrie bisa mengganggu konsentrasi partai. Bahkan, pembicaraan yang terlalu dini bisa melemahkan soliditas internal partai. Dia berharap, seluruh kader fokus untuk memenangkan Golkar dalam Pemilu 2014. "Kami mengharapkan hentikan agenda suksesi," kata Ridwan.
Ketua Golkar Jawa Barat Irianto Ms Syafiuddin menuturkan, tidak ada daerah yang berbicara mengenai masa waktu kepemimpinan Aburizal. Menurut dia, pergantian kepemimpinan partai tetap sesuai dengan hasil Munas 2009 yakni pada 2015.
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie meminta tidak ada perpecahan internal gara-gara wacana pergantian ketua umum ini. Khusus untuk masa kepemimpinannya, Aburizal menuturkan, kepengurusan berlaku hingga 2015. Dia merasa, apa yang disampaikan oleh Ketua DPD Golkar harus menjadi perhatian kalangan internal Golkar.
Sebelumnya, wacana percepatan pergantian Aburizal Bakrie disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono. Agung mengingatkan sesuai AD/ART, masa kepemimpinan Aburizal Bakrie seharusnya hanya lima tahun. Agung sendiri sudah mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum dan didukung oleh ormas Kosgoro 1957, salah satu ormas pendiri Golkar.
WAYAN AGUS PURNOMO
Topik terhangat:
Penyadapan Australia | Vonis Baru Angelina | Topan Haiyan | SBY Vs Jokowi
Berita terpopuler lainnya:
Lailly Bukan CEO Muda Pertama yang Ditunjuk Dahlan
Teka Teki Boediono dalam Kasus Century
Lailly Mengaku Pernah Ingin Keluar dari PNS
Vita KDI Dapat Mahar Rp 5 Miliar?
Addie MS: Kasus Kevin Rp 2,5 M Bermula dari Saya