Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pande Lubis Ajukan PK

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Terpidana empat tahun dalam kasus Korupsi Bank Bali Pande Nasorahona Lubis melalui kuasa hukumnya mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Permohonan PK yang disidangkan mulai hari ini, Selasa (14/12) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, ditunda hingga pekan depan. PK diajukan terhadap Putusan Mahkamah Agung (MA) RI nomor 380 K/pid/2001 pada 10 Maret 2004. Dalam putusan itu Majelis Kasasi MA mengabulkan permohonan kasasi jaksa penuntut umum dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selanjutnya Pande Lubis oleh Majelis Kasasi MA dinyatakan bersalah melakukan korupsi dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara dan denda sebesar Rp 30 juta. Sebelumnya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang diketuai Ida Durga Gede Putra pada 23 November 2000 telah memutus bebas bagi Pande Lubis karena dinyatakan tidak terbukti bersalah. Oleh jaksa penuntut umum Tarwo Hadi, Pande Lubis dituntut pidana penjara empat tahun dan denda Rp 30 juta, subsidair empat bulan kurungan. Dalam dakwaan primair Pande didakwa melanggar pasal 1 ayat (1) sub a jo pasal 28 jo pasal 34 c UU nomor 3 tahun 1971 tentang tindak pidana korupsi.Kuasa hukum Pande Lubis Asfifuddin menganggap perlu mengajukan PK karena menurutnya kliennya itu hanya dikorbankan. "Pande Lubis dizalimi, tidak ada keadilan dalam kasus ini," kata Asfifuddin. Disamping itu menurut Asfifuddin syarat formil dan materiil untuk mengajukan PK telah terpenuhi, diantaranya terdapat novum (keadaan baru).Diantara novum yang menjadi dasar PK menurut Asfifuddin adalah Surat BPPN, 19 April 2004. Surat tersebut berisi dokumen yang membuktikan bahwa BPPN pernah mencairkan klaim tagihan yang diajukan kreditur selain Bank Bali. Bukti lain yang dijadikan novum oleh tim kuasa hukum Pande Lubis adalah letter of intent (LOI) antara IMF dengan Pemerintah Indonesia, 14 Mei 1999. Dalam LOI dinyatakan semua klaim tagihan antar bank harus sudah diselesaikan pemerintah pada 28 Mei 1999. Karenanya menurut tim kuasa hukum Pande Lubis, pencairan klaim Bank Bali yang menyebabkan Pande didakwa selain memenuhi prosedur yang berlaku juga merupakan pelaksanaan amanat IMF. Tim Kuasa Hukum Pande Lubis juga menganggap perbedaan antara putusan kliennya dengan putusan Djoko Soegiarto Tjandra, sebagai alasan PK. Baik Djoko Tjandra maupun Pande Lubis, keduanya didakwa pada kasus yang sama yaitu pencairan dana sesuai klaim Bank Bali yang dinyatakan merugikan keuangan negara. Namun dalam putusan MA no 1688 K/Pid/2000, disimpulkan bahwa dalam kasus Djoko Tjandra tidak mengakibatkan kerugian negara.Selain terhadap Djoko Tjandra, putusan yang bertentangan menurut tim kuasa hukum Pande Lubis adalah Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta terhadap Syahril Sabirin. Putusan pada 12 Agustus 2002 tersebut menyatakan bahwa Syahril tidak terbukti bersalah dan dibebaskan dari segala dakwaan. Khairunnisa
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

19 jam lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.