Dari percakapan terakhir via telepon pada September lalu, Tedy mengatakan, Herlina mencurahkan kerinduannya pada kampung dan keluarganya. Sejak Juni, Herlina sudah berdesak-desakan dengan ribuan TKI lain untuk mengurus amnesti atau pemutihan dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi.
Amnesti bagi warga negara asing yang tidak memiliki izin tinggal di Arab Saudi itu dibuka pekan kedua Mei hingga 3 Juli. Karena masih banyak TKI yang melebihi izin tinggal (overstay), kebijakan itu diperpanjang sampai 3 November. "Kata Mbak Herlina, banyak TKI yang jatuh pingsan karena berdesak-desakan. Sementara petugas yang melayani hanya sedikit," ujar Tedy.
Bupati Pekalongan, Amat Antono, mengatakan baru menerima satu laporan dari keluarga TKI asal Desa Salakbrojo, Kecamatan Kedungwuni, Rabu, 6 November. TKI atas nama Ika, PRT di Arab Saudi, itu dilaporkan sudah habis kontraknya tapi belum juga pulang. "Kami sudah menghubungi Departemen Luar Negeri agar TKI itu difasilitasi," kata Amat saat dihubungi Tempo, Kamis.
Ihwal kepulangan TKI asal Pekalongan yang dideportasi dari Arab Saudi, Amat belum menerima informasi dari Departemen Luar Negeri maupun Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI). Demikian pula di Kabupaten Brebes. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Brebes, Syamsul Komari, juga belum menerima laporan adanya kepulangan TKI dari Arab Saudi.
Menurut Kepala Bidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinsosnakertrans Kabupaten Pekalongan, Tutik Iriyanti, jumlah TKI di Pekalongan yang terdata hingga September 2013 ada 185 orang. "Paling banyak di Hongkong. Kalau di Arab Saudi, khusus untuk PRT, sudah moratorium sejak 2012 lalu," kata Tutik.
Adapun jumlah TKI dari Brebes yang di Arab Saudi, menurut Ketua Brebes Migran Center Memet Zarukhi, ada sekitar 11.000 orang. Data itu diperolehnya dari hasil konfirmasi ke BNP2TKI beberapa waktu lalu. Namun, dari hasil kroscek ke Dinsosnakertrans Brebes, jumlah TKI Brebes di Arab Saudi hanya ada sekitar 4.000 orang yang terdaftar.
DINDA LEO LISTY
Berita terkait:
Ribuan TKI Overstay di Saudi Belum Dapat Makan
Amnesti TKI, Pemerintah Bakal Lobi Lagi Saudi
Ini Usaha BNP2TKI Kurangi TKI Ilegal
Jumhur: TKI Ilegal Menguntungkan