TEMPO.CO, Jakarta--Direktur Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Edvin Aldrian mengatakan terjadinya angin puting beliung di sejumlah wilayah di Indonesia terjadi akibat pergantian musim dari musim kering ke musim hujan. Ia mengatakan angin puting beliung diperkirakan akan berhenti pada pertengahan bulan November.
"Akan banyak terjadi sampai masuk ke musim hujan penuh," ujar Edvin Aldrian ketika dihubungi, Rabu, 30 Oktober 2013. Ia mengatakan sejumlah wilayah di Indonesia yang rentan terhadap bahaya angin puting beliung antara lain Sumatera bagian barat, Jawa, Bali dan Sulawesi Selatan.
Edvin mengatakan pergantian arah mata angin di masa peralihan pancaroba ini biasa terjadi di wilayah yang memiliki kontur wilayah pegunungan dan pantai. Ia juga mengatakan selama masa pancaroba suhu udara sore hari akan jauh lebih panas dari biasanya.
Edvin mengatakan perbedaan suhu darat dan laut akan berbeda selama masa pancaroba yang menyebabkan arah angin akan terus berubah-ubah. Ia juga mengatakan perbedaan suhu darat dan laut ini tidak akan terjadi saat musim hujan penuh telah memasuki wilayah Indonesia.
MAYA NAWANGWULAN
Baca juga:
Stres Menjomblo, Pria Ini Potong `Burung`-nya
Misteri Mata-mata KGB di Tubuh FBI
Selingkuhan Nahkoda Costa Concordia Buka Mulut
Wapres: Forum Ekonomi Dunia Islam Bukan Restoran