Ada sebuah peta rahasia yang berisi 90 daftar fasilitas pengintaian di seluruh dunia, termasuk fasilitas intelijen komunikasi di kedutaan besar di Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, Phnom Penh, dan Yangoon. Pada 13 Agustus 2010, peta itu tidak menunjukkan fasilitas tersebut berada di Australia, Selandia Baru, Inggris, Jepang, dan Singapura--negara yang dikenal sebagai sekutu terdekat AS.
Australia sepenuhnya menyadari luasnya spionase elektronik Amerika melawan tetangga dan mitra dagangnya. Selain itu, Negara Kanguru ini memiliki akses ke banyak data yang dikumpulkan oleh program itu.
Menurut peta yang diterbitkan oleh majalah Der Spiegel Jerman pada Selasa, 29 Oktober 2013, satuan tugas bersama dinas intelijen Amerika, Central Intelligence Agency (CIA) dan National Security Agency (NSA) bernama "Special Collection Service", melakukan sweeping operasi pengawasan serta operasi rahasia terhadap target intelijen khusus.
Dikeluarkan hanya untuk "FVEY"-- sandi untuk Five Eye, empat mitra strategis intelijen Amerika, termasuk Australia, peta itu mengungkap fasilitas operasi tersembunyi Amerika di kedutaannya di Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, Phnom Penh, dan Yangoon.
PRIHANDOKO
Topik Terhangat:
Prabowo Subianto | FPI Geruduk Lurah Susan | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten | Suap Akil Mochtar
Berita Terpopuler:
Bajak Laut Somalia Takut Lagu Britney Spears
Beredar Foto Bugil Polwan, Polda Lampung Geger
Prabowo: Saya Pendekar Siap Mati
Suami Airin Punya `Tim Samurai` di DPRD Banten
Begini Modus Suap untuk Pejabat Bea Cukai
Ini Perjalanan Karier Heru Sulastyono di Bea Cukai
Adiguna Sutowo dan Jejaring Bisnisnya