TEMPO.CO, Jakarta - Komisi II resmi menyetujui rancangan anggaran KPU tahun 2014 sebesar Rp 15 triliun. Selain itu, Komisi juga merestui penambahan di anggaran KPU sebesar Rp 1,2 triliun tahun depan.
"Terhadap pagu anggaran Komisi Pemilihan Umum tahun 2014 sebesar Rp 15.410.408.218.000, Komisi II DPR RI menyetujuinya untuk ditetapkan sebagai alokasi anggaran KPU tahun 2014," ujar Wakil Ketua Komisi II Arif Wibowo saat membacakan putusan, Selasa, 22 Oktober 2013.
Dari anggaran itu, disebutkan beberapa penjelasan. Pertama, untuk menutupi kekurangan pembayaran uang kehormatan Ketua dan Anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebesar Rp 50 miliar.
Kedua, pengadaan kendaraan operasional di KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebesar Rp 294,488 miliar. Terhadap usulan tambahan anggaran KPU tahun 2014 sebesar Rp 1.275.583.013.000, lanjut Arif, Komisi II menyetujui dan menugaskan Badan Anggaran Komisi II untuk memperjuangkan dalam pembahasan di Banggar DPR.
Selain itu, Komisi II DPR juga menyetujui pagu anggaran Bawaslu tahun 2014 sebesar Rp 3.261.857.100.000, untuk ditetapkan sebagai alokasi anggaran Bawaslu tahun 2014.
Terhadap usulan tambahan anggaran Bawaslu tahun 2014 sebesar Rp 1.629.165.811.000, Komisi juga menyetujuinya. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk (a) memenuhi masa tugas Panitia Pengawas Lapangan (PPL) dengan masa tugas 4 bulan sebesar Rp 757.559.400.000, dan (b) pembentukan mitra PPL sebanyak 2 orang per Tempat Pemungutan Suara di 562.078 TPS sebesar Rp 871.606.411.000.
Anggaran tahunan KPU dan Bawaslu ini dibahas di Rapat Dengar Pendapat di DPR antara KPU, Bawaslu, dan Komisi II sejak siang tadi hingga petang. Sempat terjadi perdebatan panjang soal anggaran tambahan, tapi dewan akhirnya meloloskan permintaan KPU.
FEBRIANA FIRDAUS
Topik Terhangat
Gatot Tersangka |Suap Akil Mochtar |Foto Bunda Putri |Dinasti Banten| Sultan Mantu
Berita Terpopuler
SMS Pembunuh Holly: Gagal, Gatot: Kabur!
Gatot Kenal Holly di Tempat Hiburan Malam
Di Australia, Gatot Sering Termenung
Erick Thohir Beli Inter Milan, Rothschild Berang
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK