Sapi perah di Pasuruan, Jawa Timur, juga terserang penyakit brucellosis alias kluron. Penyakit yang bersifat menular ini mengakibatkan kondisi fisik bayi sapi yang dilahirkan lemah dan bahkan bisa mati. Gejala klinik kluron yang menonjol adalah terjadinya abortus, terutama pada kebuntingan tua yang berusia 7-8 bulan.
Menurut Sulistyanto, kluron juga akibat manajemen perawatan yang buruk, yang mengakibatkan penurunan produksi susu, serta gangguan reproduksi yang bisa menyebabkan kematian sapi. Namun, angka kematian (mortalitas) sapi perah akibat kluron relatif masih kecil.
GKSI bersama fakultas kedokteran hewan dari berbagai pergurun tinggi telah melakukan pemantauan di lapangan. Hasilnya, semakin banyak sapi perah yang terkena radang ambing dan kluron.
Sulistyanto menyerukan pada dinas terkait di tiap daerah untuk turun tangan membantu mengatasi masalah tersebut. Upaya mendesak yang harus dilakukan adalah memberikan vaksin.
ABDI PURMONO