TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak ada bahaya tsunami yang mengancam wilayah Indonesia pasca gempa besar melanda Filipina, Selasa 15 Oktober 2013.
"Metodenya berbeda dalam pemodelan tsunami dan peringatan dini yang dikeluarkan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran persnya, Selasa 15 Oktober 2013.
Perbedaan yang dimaksud Sutopo terkait dengan peringatan dari Pacific Disaster Center di Hawaii dan Global Disaster Alert and Coordinating System yang mengeluarkan peringatan dini tsunami pascagempa Filipina.Pacific Tsunami Waning Center sendiri tidak mengeluarkan peringatan dini.
Namun, menurut Sutopo, peringatan dini tsunami itu tetap sangat diperlukan karena hanya ada jeda waktu kurang dari 30 menit untuk mengevakuasi warga di daerah sekitar pusat gempa.
Sutopo menjelaskan, berdasarkan banyak kejadian, saat ada peringatan dini tsunami umumnya terjadi kepanikan, kemacetan dan kekacauan. "Untuk itulah kesiapsiagaan masyarakat menghadapi tsunami perlu terus ditingkatkan," kata dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang menerima `tsunami travel times` seperti BPBD Sulawesi Utara, Gorontalo, Papua dan Kalimantan Timur, kata Sutopo, melaporkan tidak ada tsunami. "Masyarakat tetap beraktivitas normal," ujar Sutopo.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Terpopuler:
Tanah Abang Macet Lagi, Jokowi Kecewa
Iklan Sepatu 'Anti-Islam' Dikalahkan Pengadilan
Gereja Tolak Upacara Pemakaman Mantan Kapten Nazi
Kampung Rambutan Masuk Wilayah Mana Pak Jokowi?
Ini Dua Buron Pembunuhan Holly Angela