TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi prihatin masih tingginya tingkat kematian ibu dan bayi di Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan 2012, angka kematian itu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Padahal pada 2007 dalam survei yang sama angka kematian ibu hanya 228 per 100 ribu kelahiran hidup.
"Kami sudah lakukan semua langkah dan mobilisasi. Tiba-tiba dikagetkan angka kematian ibu yang masih tinggi, pusing nggak? Untung nggak ada Menkes bunuh diri karena angka kematian tinggi," kata dia dalam peluncuran Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu, Kamis, 26 September 2013.
Menurut Nafsiah, hasil survei akan menjadi pertimbangan bagi kementerian dan dinas kesehatan untuk melanjutkan programnya. Dia meminta para dokter dan tenaga kesehatan di seluruh daerah tak hanya terpaku pada angka-angka dan presentasi.
Dokter dan tenaga kesehatan, pinta Nafsiah, harus fokus pada pendekatan dan upaya preventif meningkatkan kesehatan masyarakat. Terhadap ibu hamil, tindak pencegahan dan pemantauan harus dilakukan sedini mungkin. "Apapun yang dikatakan survei, harus terus berfokus pada manusianya. Apakah ada wanita yang meninggal karena tak mendapat layanan maksimal, dan tak mendapat penanganan saat dibutuhkan. Itulah yang harus jadi fokus."