TEMPO.CO, Jakarta - Ketua tim Panitia 17 yang mengusulkan perubahan Jalan Medan Merdeka, Jimly Asshiddiqie, membeberkan awal mula jalan itu diusulkan menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Mohammad Hatta.
“Ada usul supaya Jalan Soekarno harus jalan yang panjang, misalnya dari Jalan Lapangan Banteng hingga Jalan Otto Iskandar Dinata," ujar Jimly ketika ditemui di Hotel Aryaduta, Senin, 2 September 2013.
Usulan lain, Soekarno-Hatta untuk nama jalan bebas hambatan di Jakarta. Ia mengatakan ada nilai positif negatif dari setiap usulan yang masuk.
Menurut Jimly, penempatan nama Jalan Soekarno dan Jalan Mohammad Hatta lebih tepat untuk ruas jalan memiliki posisi strategis seperti Jalan Medan Merdeka. Jika tidak, Jimly khawatir kewibawaan Soekarno-Hatta kalah dengan Jenderal Sudirman dan M.H. Thamrin yang menjadi nama jalan utama di Jakarta.
"Tidak ada yang lebih strategis ketimbang jalan tempat Istana Presiden berada dan jalan tempat Istana Wakil Presiden," ujarnya. Maka, pada pertemuan diskusi pertama Panitia 17 disimpulkan Jalan Medan Merdeka Utara akan menjadi Jalan Sukarno dan Jalan Medan Merdeka Selatan menjadi Jalan Mohammad Hatta.
Ia mengatakan pemberian nama pada Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Medan Merdeka Timur masih dalam proses pembahasan. "Tapi sekali lagi, khusus untuk yang Jalan Soeharto belum final," ujarnya.
MAYA NAWANGWULAN
Terpopuler:
5 Bintang yang Berakhir Jadi Gelandangan
Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Menteri Agama Ngambek Pidatonya Terpotong Azan
Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat
Jenderal Moeldoko: Dulu Saya Tak Tahu Gratifikasi