Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Kata Kompol Eko Soal Pembunuhan Siesca Yofie ?

image-gnews
Franceisca Sisca Yofie. facebook.com
Franceisca Sisca Yofie. facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ini hasil wawancara Kompol Albertus Eko kepada media.Kompol Eko diduga pernah menjalin hubungan spesial dengan almarhumah Siesca Yofie, belakangan hubungan mereka memburuk. Berikut hasil wawancara dengan Kompol Eko.

Kenapa seperti menghindar dari media?

Assalamualaikum wrwb..pertama kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada rekan media..ada kesan kami menghindari rekan media terkait masalah tindak pidana pencurian dan kekerasan yang berakibat meninggalnya saudari Sisca Yofie.

Kami tegaskan kami tidak menghindar namun seperti diketahui dalam pemeriksaan oleh penyidik selama ini memerlukan keterangan dan klarifikasi dari saya maupun keluarga. Pemeriksaan tidak hanya satu kali tapi beberapa tahap atas temuan barang bukti dan kesaksian lainnya.

Karena kami ingin selesaikan proses pemeriksaan dulu maupun hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban saya, keluarga saya, person person yang pada awalnya dikait-kaitkan dengan kematian almarhum. Kemudian juga karena belum ada saat yang tepat bagi kami untuk menyampaikan keterangan maupun jawaban yang diinginkan rekan media maupun oleh publik, masyarakat adalah karena masih terikat peraturan kedinasan dimana perijinan, ketaatan, disiplin menjadi sepenuhnya bagian dari seorang anggota polri dalam hal ini kami.

Pemeriksaan terhadap saya dan keluarga merupakan pemeriksaan yang saya rasakan sangat mendetail dan luas menjangkau segala aspek dan segala kemungkinan yang bisa berkaitan keberadaan saya dan keluarga saya dalam kasus kematian alm Sisca Yofie.

Sejauh mana kedekatan dengan korban?

Hal yang berkaitan dengan hubungan dan komunikasi dengan almarhumah seperti sudah disampaikan melalui media, sudah saya berikan dan saya tuangkan dalam BAP yang tentunya saat ini menjadi kewenangan dari Propam untuk nanti dibuat dalam satu berkas perkara untuk sidang disiplin yang menjadi kewenangan Ankum (Atasan yang berhak menghukum) kami. Bukan lagi kewenangan kami untuk menyampaikan kepada rekan-rekan.

Apa yang bisa meyakinkan bahwa Anda tak terlibat?

Saya kira hal yang menjadi dasar keyakinan kami adalah bahwa, 'tidak akan pernah ada gelap di bawah terang matahari' artinya yang salah tetap salah, yang benar tetaplah benar.

Sampai detik ini kami meyakini profesionalitas penyidikan oleh Polrestabes diback up penyidik dari tingkatan lebih tinggi dari Polrestabes menunjukkan kemampuan penyidik untuk bisa ungkap seterang-terangnya tindak pidana yang terjadi sampai berkas lengkap bahkan sampai kasus divonis pengadilan dan berkekuatan hukum tetap atas para tersangka.

(Setelah dibisikan Kabid Humas Kombes Martinus, selaku Ankum) keyakinan kami sejak awal proses penyidikan kasus ini, tak berubah. Bahwa saya siap untuk dihukum mati, siap mempertanggungjawabkan di muka hukum dan Tuhan apabila saya terlibat dalam perkara tindak pidana pencurian dan kekerasan yang menyebabkan meninggalnya alm Sisca Yofie.

Bagaimana perasaan Anda sekarang?

Kewajiban kami untuk berempati terhadap masyarakat. Selain keluarganya sendiri, kami yang mengenal dekat turut prihatin dan berduka cita dan kami tentunya juga menginginkan harapan yang diungkapkan oleh perwakilan keluarga almarhum, terwujud. juga secara pribadi maupun kedinasan.

Demi terungkapnya kasus Sisca Yofie, yang kebetulan kami (saya) kenal, yang juga keluarganya sayangi, menjadi tambahan motivasi bagi kami untuk melewati segala macam opini dan tuduhan yang berkembang untuk terlengkapinya berkas perkara yang terjadi. Dengan doa dan dukungan tulus dari keluarga kami, orang-orang dekat, pimpinan yang mempercayai dari awal bahwa tidak akan mungkin institusi menutupi ataupun melindungi anggotanya yang bersalah di hadapan hukum seperti saya hadapi.

Apakah kenal Wawan dan Ade?

Saya tegaskan bahwa saya secara pribadi maupun background kami sebagai penyidik saat sebelum bertugas di Bidang Humas, tidak pernah mengenal ataupun tidak pernah ada kaitan dalam hubungan apapun dengan kedua tersangka baik saudara W maupun A. Saya tidak pernah ada keterkaitan, tidak pernah kenal atau bertemu dengan kedua tersangka tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Opini publik juga mengaitkan istri Anda dengan kasus ini, bagaimana pendapat Anda? Termasuk soal foto Anda dengan Sisca Yofie yang dulu sempat dikirim ke keluarga.

Bahwa proses pemeriksaan yang dijalani oleh saya, istri saya, maupun keluarga saya ini saya rasakan karena saya basicnya penyidik, jauh lebih berat dan tajam dari pemeriksaan yang pernah saya lakukan sebelumnya.

Ini kasus menyangkut hilangnya nyawa seseorang. Jadi tidak ada kemudahan dan fasilitas apapun bentuknya terhadap saya, istri saya dalam proses penyidikan. Artinya objektivitas pemeriksaan oleh penyidik telah dijalankan kemudian dikawal rekan-rekan media dan masyarakat secara umum.

Tentang opini-opini keterlibatan saya maupun istri saya, penyidik hanya berkaitan dengan fakta, saksi, dan barang bukti. Hal yang berkaitan dengan opini tentunya bukan kompetensi saya untuk menggambarkan dan menyimpulkan.

Lalu Kompol Eko diwawancarai di ruang Kepala Bidang Humas Polda Jabar, tanpa kehadiran Kombes Martinus.

Saat peristiwa kasus Yofie terjadi, Anda kabarnya tengah berada di Hotel Majesty bersama istri Anda. Memang begitu??

Ya, memang lagi di situ (The Majesty), acara keluarga biasa bersama istri.

Kalau dikaitkan dengan TKP, hotel itu jaraknya sekitar satu kilometeran dari dua TKP Sisca Yofie?

Ya, tapi terlalu mentah lah kalau ada opini yang mengaitkan soal jarak itu (keberadaan di The Majesty) dikaitkan dengan kejadian. Soal ini sudah kewenangan penyidik.

Istri Anda juga sempat dikaitkan terlibat dalam kasus Yofie, bagaimana perasaan dia?

Dia istri seorang anggota Polri. Secara manusiawi, selaku pribadi, menghadapi situasi seperti ini pastilah berat.

ERICK P. HARDI

Berita terpopuler

Sekjen ESDM Dicegah, KPK Serius Usut Jero Wacik
Saat Sisca Yofie Tewas, Ini Alibi Kompol Eko

Rekapitulasi Manual Pilgub Jatim Baru di Kelurahan

Pilwali Probolinggo Rusuh, Mobil Polisi Dibakar

Alasan BPK Terlambat Laporkan Kerugian Hambalang

Terpidana Narkotik Pukul Wartawan



Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

20 menit lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tambang di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

3 jam lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

7 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

12 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.