TEMPO.CO, Jakarta - Rekonstruksi pembunuhan Franceisca "Sisca" Yofie di Jalan Setra Indah Utara, Bandung, dipenuhi warga. Mereka meneriaki tersangka Wawan dan Ade saat rekonstruksi dilakukan, Kamis, 22 Agustus 2013. Warga mencaci dan mengutuki keduanya saat reka ulang 13 adegan di Jalan Setra Indah Utara hingga Cipedes Tengah.
"Huuuu..duruk, duruk (bakar), seret saja," teriak seratusan warga di balik garis polisi di Jalan Setra Indah Utara II, Kota Bandung, Kamis, 22 Agustus 2013. Dari depan dan utara rumah nomor 11 tempat kos korban, mereka menyaksikan langsung sedikitnya tujuh adegan saat para tersangka mendatangi korban dan mencuri tas.
Teriakan serupa disertai caci-maki kembali terdengar saat para tersangka dengan kawalan ketat dibawa dengan berjalan kaki dari Setra Indah Utara ke pertigaan Setra Indah-Cipedes Tengah. Umpatan mengutuk makin riuh ketika tersangka Wawan membacokkan golok ke kepala Yofie yang merangkul lehernya sambil menggelantung di belakang Wawan.
"Mana sih, hayang ningali rupana (kepengin melihat tampang tersangka). Digusur deui we atuh sakalian (harusnya balas mereka yang digusur),"ujar Aminah, 65 tahun, warga Jalan Sukagalih, yang sengaja berjalan kaki 1 kilometer lebih ke jembatan Cipedes Tengah ditemani anaknya.
Umpatan serupa terulang saat para tersangka menyeret tubuh korban disaksikan seorang saksi setelah tikungan jalan hancur Cipedes Tengah. Juga saat para tersangka mengulang adegan memotong rambut korban dan meninggalkannya di Jalan Cipedes Tengah sekitar 100 meter sebelum sebuah lapangan yang disebut lapangan Abra.
Pantauan Tempo, para tersangka dan seorang polisi wanita tanpa seragam yang memerankan korban, melakukan sebanyak delapan adegan reka ulang ke-10 sampai ke-17 mirip kisah kronologi yang sudah dirilis polisi.
ERICK P. HARDI
Terhangat:
Sisca Yofie |Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim
Berita Terpopuler:
Rachmawati: SBY Tak Punya Etika Politik
Soal Tes Keperawanan, Ini Jawaban HM Rasyid
KPK: Djoko Susilo Cuma Bisa Jadi Ketua RT
Jenderal Moeldoko: Saya Bukan Ahli Surga
Dahlan Iskan: Untung SBY Tak Seperti Mursi