TEMPO.CO, Lamongan - Kepolisian menambah personel Brigade Mobil yang dikirim untuk mengamankan lokasi bentrok Front Pembela Islam dengan warga Kecamatan Paciran, Lamongan. Kini jumlah anggota Brimob bertambah jadi 193 personel atau setara dengan dua kompi.
Tambahan kekuatan ini diperlukan guna mengantisipasi aksi balas dendam bentrok massa di Desa Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan, Senin, 12 Agustus 2013.
Dari 193 personel itu, ada 93 personel dari Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya yang sudah berada di tempat kejadian perkara sejak Senin dinihari. Tambahan 100 personel lagi baru datang Senin sore ini dari Brimob dari Subden III Desatemen C Satuan Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur di Bojonegoro.
Rombongan terakhir berangkat dengan enam truk beserta kendaraan taktis lengkap dengan pelindung pengamanan dan senjata. “Kami berangkat sore ini,” kata Komandan Subden III Detasemen C Satrimob Kepolisian Daerah Jawa Timur, Bojonegoro, Ajun Komisaris Polisi Edy Suyono, Senin, 12 Agustus 2013.
Penambahan jumlah personel ini guna mengantisipasi aksi balas dendam dari kedua belah pihak, yaitu dari FPI maupun dari warga Paciran, Lamongan. Makanya, menjelang Senin sore, sejumlah titik rawan dijaga anggota Brimob dan Sabhara Perintis dan dibentuk anggota Kepolisian Sektor Paciran. Aparat keamanan diproyeksikan menjaga di sepanjang pantai utara di Kecamatan Blimbing hingga Kecamatan Brondong, Lamongan.
Menurut Edy Suyono, pihaknya mendapat perintas susulan agar anggota bergabung dengan Brimob Polisi Daerah Jawa Timur di Paciran. Sebelum menuju ke Paciran, 100 anggota Brimob Bojonegoro berkumpul dahulu di Kepolisian Resor Lamongan. Mereka juga melengkapi diri dengan tameng, senjata laras panjang, juga kendaraan lapis baja. “Kami siaga penuh malam ini,” kata dia.
Lurah Desa Blimbing Kecamatan Paciran, Toha Mansyur, mengatakan siang ini kondisi di Desa Blimbing dan sekitarnya sudah tampak kondusif dan tidak ada kerumunan massa. Akan tetapi, kondisi itu bisa berbalik jika malam hari. Sebab, bisa saja ada aksi balas dendam antara warga dengan FPI. Ia berharap aparat keamanan memberikan pengamanan penuh. “Saya harap polisi antisipasi bentrok,” kata dia.
Toha menyebutkan, aparat keamanan diharapkan juga berjaga di antara Desa Blimbing dengan Desa Semangkon. Sebab, di dua desa itu menjadi sumber bentrok pada Minggu malam 11 Agustus 2013.
Akibat bentrok ada dua warga terluka, satu sepeda motor dibakar, rumah dirusak dan juga teror yang menyasar ke warga di Dusun Gowah, Desa Blimbing, dan di Dusun Dengok, Desa Kandang Semangkon--keduanya di Kecamatan Paciran, Lamongan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Awi Setiyono menuturkan kasus semalam dipicu oleh penganiayaan yang dilakukan anggota FPI pada 8 Agustus 2013 lalu. Polisi sudah menetapkan tiga anggota FPI, yakni Zainuri alias Zen, Viki, dan Gondok sebagai tersangka.
SUJATMIKO