TEMPO.CO , Bandung:Sebelum tewas, Sisca Yofie beberapa kali mengakui sangat kehilangan sang ibu, Tan Hay Kim. Ibunya lebih dulu meninggal karena sakit April lalu. Perasaan itu dia ungkapkan kepada beberapa kenalan dekatnya.
Enok, tetangga rumah keluarga di Gang Pasantren, Pagarsih, Kota Bandung, menuturkan, Yofie pulang ke Pagarsih, Ahad, 4 Agustus 2013. "Dia pulang untuk peringatan 100 hari meninggal ibunya,” ujar tetangga rumah keluarga Yofie di Gang Pesantren, Jalan Pagarsih, Bandung, 10 Agustus 2013.
Saat itu, Enok melanjutkan, mendiang manajer perusahaan leasing itu sempat curhat. "Waktu itu hari Minggu, dia menemui saya di sini,” kata dia. “Dia bilang ingat si Mamah terus. Malah dia mengajak saya menemani ke kuburan ibunya di makam Kristen Pandu. Tapi saya nggak bisa."
Kenangan pada mendiang ibu diungkapkan Yofie kepada Nana, penjahit langganannya di gang dekat rumah. "Saya bilang nggak terasa ya sudah 100 hari (meninggal) si Mamah. Tapi dia bilang, ‘Justru buat Ofie mah rasanya lama banget’," kata Nana.
Yofie adalah bungsu dari lima anak perempuan pasangan mendiang Gunadi-Tan Hay Kim. Gunadi meninggal beberapa tahun lalu lebih dulu ketimbang istrinya. Sepeninggal orang tua, rumah nomor 11A/88 di RT 01 RW 08, Gang Pagarsih, Gang Pa Mahardi, itu dihuni kakak Yofie, Silfie.
Yofie dikabarkan bekerja di Jakarta dan belakangan di Bandung. Sejak itu Yofie cuma satu-dua kali sebulan pulang ke Pagarsih. "Pernah dia datang mau jahit baju ke Nana. Atau mau mencuci pakaian di rumah, beli pelembut pakaian dari saya. Habis itu pergi lagi," kata Enok, pemilik warung kelontong di dekat rumah Yofie.
ERICK P. HARDI