TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna masih mempertimbangkan diri maju dalam bursa calon presiden setelah pensiun Agustus nanti. Nanan terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik.
"Nyapres itu berat sekarang, mesti punya uang dan massa dari partai," ujar Nanan di kantor Change.Org di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 29 Juli 2013. Dia mengaku tidak punya dua sumber daya tersebut.
Menurut dia, menjadi capres kini sama dengan menyiksa diri. "Jadi pemimpin itu harus mau menyengsarakan diri," kata Nanan. Dengan menjadi pejabat negara, seseorang dilarang korupsi dan menerima gratifikasi. "Terus mau gimana kalau seseorang mau cari kekuasaan atau uang? Pasti ujungnya bermasalah."
Lain kalau seseorang berniat jadi pemimpin dengan tulus. "Artinya dia harus siap berkorban jiwa dan raga." Kalau seseorang tidak tulus, kata Nanan, tentu ia bakal tersiksa. "Jadi untuk apa keluar uang dan minta uang kalau bakal sengsara?"
Namun dia tak membantah kalau dirinya juga menjalin komunikasi yang intens dengan sejumlah partai politik. "Dengan semua parpol saya komunikasi," kata Nanan. Komunikasinya dengan PDI Perjuangan, Nanan memilih tidak menjawab. "Dengan semua partai saya dekat."
SUBKHAN
Topik Terhangat
Gempuran Buku Porno| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Bursa Capres 2014
Berita Terkait
Kompolnas Telusuri Rekening Gendut Calon Kapolri
Kompolnas Cek Jumlah Istri Calon Kapolri
Sutarman Laporkan Kekayaan ke KPK Selasa Ini
Calon Kuat Kapolri Versi Priyo Budi