Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pejabat Pemukul Pramugari Sriwijaya Ngaku Diancam  

image-gnews
 Nur Febriani didampingi adiknya Shita Destiya (kiri), saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemukulan terhadap dirinya di Jakarta (7/6). Saat ini Zakaria Umar Hadi ditahan di Mapolsek Pangkalan Baru, Pangkal Pinang, atas dugaan penganiayaan. Tempo/Imam Sukamto
Nur Febriani didampingi adiknya Shita Destiya (kiri), saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemukulan terhadap dirinya di Jakarta (7/6). Saat ini Zakaria Umar Hadi ditahan di Mapolsek Pangkalan Baru, Pangkal Pinang, atas dugaan penganiayaan. Tempo/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Sungailiat -- Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Bangka Belitung yang kini menjadi terdakwa dalam kasus pemukulan pramugari Sriwijaya Air, Zakaria Umar Hadi, mengaku mendapatkan ancaman dari pramugari Sriwijaya Air, Nur Febriani.

"Saya sudah berusaha minta maaf. Namun Nur Febriani mengatakan bahwa akan memperpanjang kasus ini karena suaminya adalah seorang anggota dewan. Selain itu, ayahnya bertugas di Mabes Polri," ujar Zakaria dalam persidangan yang digelar Rabu, 24 Juli 2013.

Dikatakannya, apa yang disampaikan Nur Febriani tersebut ternyata benar. Setelah diselidiki pihaknya, diketahui bahwa benar suami Nur Febriani adalah seorang anggota dewan dan ayahnya jenderal bintang dua di Mabes Polri.

"Ancamannya ternyata benar. Akibatnya, saya ditahan selama 26 hari dan upaya penangguhan penahanan saya tidak disetujui," ujar dia.

Menurut Zakaria, kasusnya terkesan direkayasa karena ia menduga banyak tekanan kepada aparat hukum untuk menindaklanjuti kasusnya. (Lihat juga: Menteri Mangindaan Dukung Proses Hukum Pramugari)

Tudingan Zakaria tersebut langsung dibantah oleh hakim ketua Pengadilan Negeri Sungailiat yang memimpin persidangan, yakni Albertina Ho. Menurut Albertina, apa yang dikatakan Zakaria tidak pantas disampaikan dalam persidangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika ada tekanan dalam kasus ini, berarti Zakaria juga menuding kami menggelar kasus ini pesanan pejabat. Saya tegaskan bahwa itu tidak benar. Proses persidangan sesuai dengan prosedur dan mekanisme hukum yang ada," ujar Albertina. (Lihat Kronologi Pemukulan Pramugari Sriwijaya Air)

Bantahan senada juga disampaikan oleh ayah kandung Nur Febriani, Sutio, yang pada saat itu turut hadir dalam persidangan. "Tidak benar jika saya adalah jenderal bintang dua yang bertugas di Mabes Polri. Saya hanya orang biasa. Kalau saya jenderal bintang dua, tidak mungkin saya berpakaian seperti ini dan membawa tas jelek seperti ini," ujar Sutio.

Sidang dengan terdakwa Zakaria akan kembali dilanjutkan minggu depan. Menurut rencana, jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Negeri Sungailiat akan membawa tiga saksi tambahan.

SERVIO MARANDA

Berita terkait:
Pemerintah Beri Jaminan untuk Pemukul Pramugari

Baru Pertama Ketemu Penumpang Seperti Zakaria Umar

'Pramugari Sriwijaya Air Jangan Mau Diajak Damai'

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

3 jam lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.


Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

9 jam lalu

Rumah kontrakan yang menjadi tempat tinggal mahasiswi Universitas Pamulang yang juga sekaligus menjadi TKP dugaan pengeroyokan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.


Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

11 jam lalu

Warga Setu melakukan mediasi kasus penyerangan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa Rosario di Kantor Lurah Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin 6 Mei 2024. (MUHAMMAD IQBAL/Tempo)
Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.


Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

12 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama Menteri Perhubungan Budi Karya memberikan keterangan pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menko PMK soal Taruna STIP Tewas Dianiaya: Selama Ini Tanggung Jawab Institusi

Muhadjir mengatakan jika kasus tersebut berkaitan dengan mahasiswa seperti STIP, biasanya itu juga ditangani oleh pimpinan institusi


Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

16 jam lalu

Ilustrasi penganiayaan
Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.


Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.


Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

2 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda


Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

2 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet