TEMPO.CO, Jakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai proses rehabilitasi dan rekonstruksi setelah gempa di Aceh Tengah lebih cepat dan lebih baik dibanding penangan gempa di Aceh sebelumnya. Berdasar komunikasi langsung dengan pimpinan satuan tugas penanganan bencana gempa bumi di Aceh Tengah, SBY melihat langkah-langkah pasca tanggap darurat gempa yang terjadi Selasa pekan lalu terus dilakukan.
Yudhoyono menyambung kunjungannya ke Aceh adalah untuk memastikan semua upaya yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah berjalan dengan baik. "Insya Allah saya juga besok (Selasa) akan berangkat ke Aceh," kata SBY, saat membuka rapat kabinet paripurna persiapan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, penanganan gempa Aceh dan kabut asap di kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 Juli 2013.
Adapun rapat kabinet ini juga ditujukan SBY untuk mendapatkan laporan dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, ihwal penanganan kebakaran ladang dan hutan di Riau. "Saya ingin mendengar apa yang tengah dan akan dilakukan," ujar dia.
Ia mengatakan, perkembangan upaya penanganan kebakaran yang mengakibatkan kabut asap di negara tetangga ini cukup baik dalam tempo dua minggu. "Hampir semua tempat sudah normal dan pulih," ucap SBY.
Dua kabupaten di Aceh diluluh lantakkan oleh gempa berkekuatan 6,2 skala Richter pada 2 Juli lalu. Saat ini pemerintah kabupaten Aceh Tengah sedang mengalami kesulitan menangani kebutuhan air bersih untuk 48.562 jiwa pengungsi. Selain masalah air, para pengungsi juga mengharapkan kedatangan SBY bisa membantu dibangun kembalinya tempat tinggal yang rusak akibat gempa.
PRIHANDOKO
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh
Berita Lain:
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur
Tiru Jokowi, Calon Gubernur PDIP Blusukan ke Pasar
Inilah 21 Negara Tempat Snowden Meminta Suaka