Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polda Papua Gelar Olah TKP Penempakan Puncak Jaya

image-gnews
Razia yang dilakukan pasukan gabungan TNI-Polri terhadap warga yang akan keluar dari Distrik Kwamki Lama, (1/12). Razia ini dilakukan untuk mencari amunisi, dokumen Papua merdeka, dan benda-benda lain yang dianggap terlarang. Tempo/Tjahjono Ep
Razia yang dilakukan pasukan gabungan TNI-Polri terhadap warga yang akan keluar dari Distrik Kwamki Lama, (1/12). Razia ini dilakukan untuk mencari amunisi, dokumen Papua merdeka, dan benda-benda lain yang dianggap terlarang. Tempo/Tjahjono Ep
Iklan

TEMPO.CO, Jayapura - Aparat Kepolisian Daerah Papua menggelar olah tempat kejadian perkara kasus penembakan yang menewaskan Komandan Pos Satuan Tugas Bantuan Distrik Illu Letnan Dua Infanteri I Wayan Sukarta dan seorang warga sipil bernama Tomo di Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Penembakan terjadi pada Selasa 25 Juni 2013.

"Kita sudah serahkan kepada Polres Puncak Jaya untuk olah TKP hari ini, hasilnya belum saya peroleh. Pelaku diduga kelompok yang sering mengacau di Puncak Jaya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya, Rabu 26 Juni 2013.

Gede mengakui bahwa mengejar pelaku penembakan bukan perkara mudah. Sebab kelompok yang diduga bagian dari Organisasi Papua Merdeka itu relatif menguasai medan dan sangat lihai. "Kita berlakukan sama seperti kasus-kasus sebelumnya, yaitu olah TKP dan memeriksa saksi-saksi," kata dia.

Motif penembakan, kata I Gede, adalah kriminal murni.  Untuk membantu olah TKP, Polda Papua akan mengirim tim khusus ke Puncak Jaya. "Ada tim, ya segera diberangkatkan. Tapi tidak ada penambahan pasukan di sana," kata Gede.

Pelaku penyerangan berjumlah kurang lebih tujuh orang. Mereka menembak menggunakan senjata laras panjang. Setelah melakukan aksinya, pelaku langsung kabur. Persitiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIT. 

Kejadian itu berawal ketika Wayan bersama Pratu Suprioto alias Supiyoko, Prada Andi dan seorang warga bernama Tomo alias Tono, menumpang mobil Ford Ranger yang dikemudikan Tomo menuju daerah Kebun Anggur di Kampung Jigonikme, Distrik Illu sekitar pukul 09.00 WIT. Mereka silaturahmi dengan kepala kampung disana.

Pada pukul 14.00 WIT, setelah dari Jigonikme, ketiga prajurit, Tomo dan seorang rekannya yang dibawa dari Jigonikme kembali ke Distrik Illu. Sampai di tikungan jembatan beton, jalan trans Kabupaten Puncak Jaya dan Tolikara, kurang lebih delapan Kilometer dari Illu, tiba-tiba mereka dihadang kelompok bersenjata dan sempat terjadi kontak tembak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu Suprioto dan Andi yang panik langsung menghubungi Pos Illu untuk meminta bantuan. Mereka lari bersembunyi di hutan sekitar untuk menyelamatkan diri. Pada pukul 14.00 WIT bantuan datang, namun  Wayan dan  Tomo sudah meninggal dunia. Adapun  rekan Tomo yang belum diketahui identitasnya tak diketahui keberadaannya.

Wayan, lulusan sekolah Perwira Bandung 2011, tewas dengan luka tembak di bagian kepala, tulang kering sebelah kanan, luka bacok pada bahu kanan, luka bacok pada paha kanan dan irisan pada pipi kiri. Sedangkan Tomo, warga dari suku Bugis, meninggal dengan luka bacok pada kepala bagian belakang dan punggung. Pelaku juga merampas pistol FN milik korban dan membakar mobil Ford dengan nomor polisi DS 8832 KA.

Juru Bicara Komando Daerah Militer XVII Letnan Kolonel Infanteri Jansen Simanjuntak membantah  Wayan  anggota Komando Pasukan Khusus. "Di Illu tidak ada Kopassus, yang ada hanya anggota Yonif 753 Nabire. Memang ada beberapa mantan anggota Kopasus yang dipindahkan ke Yonif tersebut," kata Jansen.

 JERRY OMONA

Terhangat:
Ridwan Kamil
| Razia Bobotoh Persib| Puncak HUT Jakarta| Penyaluran BLSM| Ribut Kabut Asap

Baca Juga:
McDonalds Telah Menghapus Menu Makanan Halal 

PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu 

Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta 

Ahok Kecewa dengan PKL

Mahdiana Kenalkan Djoko Susilo sebagai Andika

Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan

Laga Persib Vs Persija Bakal Dilarang di Jakarta 


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

TNI Klaim Telah Rebut Wilayah OPM saat Kejar Pelaku Pembakaran Pria Makassar di Paniai

16 Juni 2024

Suasana pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) di Jalan Raya Madi, Badauwo, Paniai Timur, Paniai, Papua Tengah, dipaksan kosongkan rumah sakit pada Ahad, 26 Mei 2024. Keluarga memboyong pasien keluar diduga atas desakan aparat TNI-Polri. Dok. Istimewa
TNI Klaim Telah Rebut Wilayah OPM saat Kejar Pelaku Pembakaran Pria Makassar di Paniai

TNI mengklaim telah mengambil alih wilayah yang dikuasai OPM, saat mereka mengejar pelaku pembunuhan dan pembakaran warga asal Makassar di Paniai


Komnas HAM Sebut Kekerasan di Papua Masih Terus Berlanjut

4 Juni 2024

Front Mahasiswa Papua Peduli Korban Kekerasan menggelar malam solidaritas di Patung Kuda, Jakarta, Jumat, 16 September 2022. Malam solidaritas tersebut digelar untuk mengenang empat warga Papua yang menjadi korban mutilasi oleh aparat Tentara Nasional Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Komnas HAM Sebut Kekerasan di Papua Masih Terus Berlanjut

Komnas HAM Papua mencatat sebanyak 41 kasus kekerasan terjadi di berbagai wilayah di Tanah Papua, pada periode 1 Januari hingga 1 Juni 2024.


Kronologi Pembunuhan Warga Sipil di Intan Jaya yang Diduga Dibunuh KKB

19 Mei 2024

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Kronologi Pembunuhan Warga Sipil di Intan Jaya yang Diduga Dibunuh KKB

Lokasi pembunuhan Boki Ugipa berada di wilayah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Lewis Kogoya.


Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

15 April 2024

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua


TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

15 April 2024

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu, 10 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.


Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

14 April 2024

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin. Foto: Runi/nr
Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.


Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Warga Yahukimo tewas, diduga ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata  (KKB) Rabu malam 8 Maret 2023. FOTO: dokumentasi  Humas Polda Papua
Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.


Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Susi Pudjiastuti meminta maaf atas kejadian pembakaran dan penyanderaan pilot Susi Air yang berdampak kepada terhentinya 40 persen operasional penerbangan di Papua dan berharap kelompok penyandera bisa membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.


Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Pilot Susi Air Phillip Mehrtens ditangkap setelah dia mendaratkan pesawat komersial kecilnya di wilayah pegunungan terpencil Nduga, Papua, 7 Februari 2023. Penerbangan tersebut membawa lima penumpang dan akan menjemput 15 pekerja bangunan yang sedang membangun klinik di Paro. TPNPB-OPM
Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?


Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Grand Caravan milik maskapai Susi Air. ANTARA/HO-Dishub Jember
Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.