TEMPO.CO, Jakarta--Kantor Kejaksaan Agung di jalan Hasanuddin, Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat siang sekitar pukul 14.300 WIB, 25 Mei 2013, mendadak geger. Sebuah tas punggung kelir hitam ditemukan tergeletak di muka gerbang gedung Korps Adhyaksa oleh seorang tukang sapu.
"Tadi dia (tukang sapu) lapor ke saya kalau ada tas hitam, panik juga saya," kata Aman Huzaini, seorang petugas keamanan Kejaksaan Agung kepada Tempo.
Secepat kilat, Aman lapor ke Kepala Sub Bagian Tata Tertib, Sukirno. "Pak Sukirno langsung telepon polisi, Gegana mungkin," kata dia.
Awalnya, Aman mengaku sempat penasaran dengan isi tas berukuran panjang sekitar 40 centimeter, lebar 20 centimeter, dan tebal tak lebih dari 15 centimeter. Namun karena ingat peristiwa bom buku beberapa tahun silam, rasa penasaran Aman pun ciut. "Sampai meledak kan repot."
Sekitar sepuluh menit usai penemuan, sejumlah polisi dari Polres Jakarta Selatan tiba lokasi. Garis polisi dibentang berbentuk persegi panjang mengitari tas misterius. Lantas sepuluh menit kemudian, tim Gegana dari Polda Metro Jaya tiba. Personel Gegana langsung mempersiapkan baju zirah khusus penjinak bom.
INDRA WIJAYA
Hangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah
Perlu baca:
EDSUS Jala Cinta dan Uang Fathanah
Fathanah: Luthfi Makin Dikasih Makin 'Gila'
Inilah 12 Siswa Peraih Nilai UN Tertinggi
Lelaki Korban Potong 'Burung' Angkat Bicara