Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Mulai Identifikasi DNA

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepolisian RI mulai memeriksa DNA sisa-sisa potongan tubuh akibat ledakan bom didepan kantor Kedutaan besar Australia, Jakarta Selatan, yang terjadi pada Kamis (9/9) lalu. Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Suyitno Landung, yang diwawancarai Selasa (14/9) mengatakan, pemeriksaan DNA dilakukan sejak pagi ini. Sebelumnya, polisi berhasil mengidentifikasi dua potongan tubuh yang diketahui bernama Martinus dan Arman Syah. Keduanya merupakan korban. Polisi masih akan memeriksa sekitar 117 sisa potongan tubuh, yang diduga didalamnya terdapat potongan tubuh pelaku pengeboman. "Sisa-sisa potongan akan diidentifikasi dengan metode DNA, dengan pemeriksaan darah dari keluarga yang kita ambil darahnya itu," ujar Suyitno.Kepolisian selanjutnya akan menyesuaikan hasil tes DNA dengan sampel darah dari beberapa keluarga yang diduga sebagai tersangka. Pada Sabtu (11/9) kemarin, polisi sudah mengambil contoh darah keluarga tersangka kelompok Azahari yang belum tertangkap, yang menyatakan siap bunuh diri. Dari hasil penelusuran polisi terhadap tersangka yang sudah tertangkap, diketahui masih ada tiga orang kelompok pengikut Azahari dan Muhamad Top yang menyatakan siap bunuh diri. "Malah orangtua mereka sudah merelakan," lanjut Suyitno. Ketiga tersangka itu, diketahui dari hasil penelusuran yang dilakukan polisi di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta. Dari 117 sisa potongan tubuh yang belum teridentifikasi, polisi belum bisa memastikan apakah potongan tubuh itu terdiri dari satu orang atau lebih. Diantara potongan tubuh itu, salah satunya adalah potongan telapak kaki sebelah kiri yang ditemukan polisi di puncak pagar pintu gerbang Kedubes Australia. "Kita belum tahu, sampel darah dari keluarga itu akan dicocokan dengan nama-nama yang sudah dikantongi polisi," jawab Suyitno saat ditanyakan apakah potongan tubuh itu pelaku atau bukan. Termasuk salah seorang tersangka yang mengirim surat ke keluarganya pada bulan-bulan terakhir, yang menyatakan siap bunuh diri. Mengenai identifikasi dari kamera pemantau yang ada diatas gedung Kedubes Australia, Suyitno mengungkapkan, secara teknis kepolisian sulit mengidentifikasi, karena kendaraan memakai kaca gelap dan pemboman terjadi pada siang hari. Pantulan cahaya matahari pada kaca menyulitkan polisi melihat isi dalam kendaraan itu.Dari hasil temuan Puslabfor Mabes Polri hari ini, polisi menemukan kulit kepala bagian belakang di lantai 5 Gedung Gracia yang bersebelahan dengan Kedubes Australia. Selain itu, tim Puslabfor juga menemukan potongan kaki dan tulang-tulang. Mereka juga menemukan bangkai detonator di kolam di Kedutaan Australia. Dari penemuan ini, diduga kapasitas bahan peledak lebih dari 100 kilogram, dengan kecepatan eksplosif 7.000 meter perdetik dan bersuhu 2.000 derajat celcius. Salah seorang sumber di Mabes Polri mengatakan, kemungkinan bom diledakan menggunakan pemicu (remote). Diduga peledak bom berada minimal satu kilometer dari lokasi. Suyitno Landung menjelaskan, polisi masih menganalisa isi 26 keranjang sampah bukti-bukti ledakan bom. Polisi juga masih menelusuri penghuni rumah kos di Cengkareng Jakarta Barat, yang adalah Azahari dan kelompoknya. Mengenai mobil pembawa bahan peledak, Suyitno mengatakan, mobil tersebut bernomor mesin B 9065 NH. Sunariah - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

20 Juni 2017

Sebuah mobil menabrak van polisi di Avenue des Champs-lysees di Paris. REUTERS
Teror Paris, Pria Ini Ledakkan Diri Saat Menabrak Mobil Polisi

Teror Paris kembali terjadi ketika pengemudi mobil sedan meledakkan diri saat berusaha menabrak iringan mobil polisi.


Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Begini Kata Pelaku Serangan Katedral Notre-Dame

Pelaku penyerang perwira polisi di Katedral Notre-Dame, dalam teror di Paris, Selasa waktu setempat dalam aksinya sempat mengatakan: Ini untuk Suriah


Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

7 Juni 2017

Polisi berjaga di depan Katedral Notre Dame, Paris, setelah terjadi serangan, Selasa, 6 Juni 2017 (Reuters)
Teror di Paris, Pelaku Serang Polisi di Katedral Notre Dame

Teror terjadi di Paris. Seorang pria menyerang polisi di depan Katedral Notre Dame, Paris.


Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

12 Oktober 2016

Peringatan yang dikeluarkan polisi Prancis lewat twitter tentang Salah Abdeslam, tersangka pelaku teror di Paris, pada November 2016. Salah Abdeslam ditangkap polisi antiteror Belgia, pada 18 maret 2016. REUTERS/POLICE NATIONALE
Pengacara Teroris Paris Mundur, Ini Alasannya  

Pengacara sempat memprotes kamera pengawas di sel Abdeslam.


Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

10 September 2016

Polisi Federal Australia memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) lokasi ledakan bom di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, 10 September 2004. Ledakan yang terjadi sehari sebelumnya menewaskan 9 orang. Dok. TEMPO/Arie Basuki
Korban Bom Peringati 12 Tahun Tragedi Kuningan  

Peringatan bom Kuningan ini bertujuan mengingatkan bahwa aksi terorisme sangat berbahaya.


Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

1 Agustus 2016

Pastor Abbe Jacques Hamel (kiri). Gereja Gambetta di Saint-Etienne-du-Rouvray. mirror.co.uk
Prancis Tangkap Dua Orang yang Diduga Terlibat dalam Pembunuhan Pastor

Polisi Prancis menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam
pembunuhan terhadap seorang pastor di sebuah gereja di Normandia.


Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

28 Juli 2016

Seorang polisi berjaga di depan Balai Kota setelah dua penyerang menyandera lima orang di Gereja Saint-Etienne-du -Rouvray, Normandy, Prancis, 26 Juli 2016. Ini merupakan serangan teroris kedua di Prancis selama bulan Juli. REUTERS/Pascal Rossignol
Pelaku Kedua Pembunuh Pastor di Prancis Bisa Diidentifikasi  

Jenazahnya lebih sulit diidentifikasi daripada Kermiche karena tubuhnya sudah rusak dalam penembakan.