TEMPO.CO, Tasikmalaya - Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dibobol maling, Ahad dinihari, 28 April 2013. Dua petugas satpam kantor tersebut, disekap dan diancam dengan golok dan pedang samurai.
"Kejadiannya pukul 03.00 pagi," kata Sopyan, salah seorang petugas satpam yang disekap, saat ditemui di lokasi pembobolan.
Dia menjelaskan, para perampok berjumlah lima orang. Mereka mengenakan topeng, masuk dengan mencongkel pintu aula Kemenag, yang lokasinya bersebelahan dengan ruang sekuriti. Setelah itu menuju ruang sekuriti.
Sopyan mengatakan, awalnya mereka menyekap rekannya, yakni Ujang Suryaman. "Saya datang mau nolong, tapi mereka langsung nodong saya pakai samurai. Mata, mulut saya dan Ujang langsung ditutup pakai kain. Mereka juga mengikat tangan dan kaki saya," kata Sopyan.
Salah seorang perampok, kata dia, bahkan mengancam akan melukainya. "Dia bilang, kalau mau selamat, diam!" ucap Sopyan, menirukan perkataan perampok.
Logat bicara para perampok, kata dia, kayak orang Sunda. Saat mengancam, mereka memang berbicara dalam Bahasa Indonesia. "Namun bahasa Indonesianya kayak orang Sunda," ujar Sopyan.
Setelah menyekap petugas satpam, tiga perampok menyisir ruangan. Diduga mereka mencari barang berharga. "Dua orang menjaga kami, tiga lainnya operasi (mencari benda berharga)," ujar dia.
Kurang lebih satu jam setelah mencari, para perampok meninggalkan kantor. "Tidak terdengar suara kendaraan. Jam 05.00 baru ada warga yang menolong setelah saya teriak. Kebetulan ikatan di mulut saya sedikit terbuka," kata Sopyan.
Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama Kota Tasikmalaya, Dadang, menjelaskan akibat perampokan ini empat laptop, satu infocus dan uang Rp 3,7 juta raib. Uang yang hilang berada di dua brankas.
"Ada empat brankas yang dibongkar, namun hanya dua yang berisi uang. Brankas pertama di ruang bendahara Bimas berisi uang Rp 2,8 juta, satunya lagi di ruang Bendahara Haji berisi Rp 900 ribu," kata Dadang. Rencananya, uang yang dirampok akan dipakai membeli alat tulis kantor.
Perampokan di kantor itu merupakan kali kedua. Pada 2000, kantor ini pernah dibobol perampok. "Dulu yang hilang komputer," kata Dadang.
CANDRA NUGRAHA