TEMPO.CO, Jakarta - Dua SMA di Kecamatan Seko dan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, tetap melaksanakan ujian nasional pada Senin, 15 April kemarin. Pasalnya, kedua kecamatan terisolasi ini tak menerima kabar adanya penundaan ujian di Sulawesi Selatan. Pada hari pertama kemarin, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia.
"Tadi malam sudah ada komunikasi dengan pengawas. Makanya, ujian hari kedua ditunda dan akan menyesuaikan dengan jadwal yang ada," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara, Andi Mustamin Makkasau, saat dihubungi Selasa, 16 April 2013.
Mustamin mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan agar soal-soal Bahasa Indonesia yang diujikan dijaga ketat. Hal itu untuk menjaga kemungkinan soal bocor. Menurut Mustamin, kemarin pihaknya sudah mengupayakan berbagai cara untuk menyampaikan berita penundaan ujian nasional kepada pengawas dan pihak sekolah di dua kecamatan itu. Namun, komunikasi tidak tersambung. "Baru tadi malam ada tersambung melalui tim Orari (Organisasi Radio Amatir). Sebelumnya, baik telegram dan lainnya tidak berhasil," katanya.
Kecamatan Seko dan Rampi sebagai wilayah terpencil menjadi skala prioritas distribusi soal ujian nasional. Beberapa waktu lalu, naskah ujian telah tiba lebih dahulu dan langsung didistribusikan menggunakan pesawat terbang. Jumat pekan lalu, pengawas dari Universitas Hasanuddin, Makassar, maupun dari Kepolisian Resor Luwu Utara juga sudah berangkat untuk mengawasi jalannya ujian. Namun, baru pada Minggu 14 April 2013, Dinas Pendidikan Luwu Utara menerima faks perihal penundaan ujian nasional.
Di Seko dan Rampi, masing-masing ada satu SMA. Untuk mencapai wilayah itu, ditempuh menggunakan pesawat terbang dari Bandara Udara Masamba. Jika menggunakan jasa ojek, waktu tempuh sampai satu hari dengan biaya sekitar Rp 750 ribu. Dengan kuda bisa sampai 2 hari. Jarak dari Masamba ke Kecamatan Seko sekitar 145 kilometer, sedangkan ke Rampi 85 kilometer.
MUHAMMAD ADNAN HUSAIN
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
Lelang Soal Ujian Nasional Seperti Arisan?
Anggota DPR Curigai Tender Naskah Ujian Nasional
PGRI: Menteri Nuh Harus Bertanggung Jawab dalam Kasus UN