Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga NTT di Yogya Minta Jaminan Keamanan  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Salah seorang tetua warga NTT di Yogyakarta memimpin ibadat untuk mendoakan para korban penyerbuan lapas di Instalasi Kedokteran Forensik RSUD Dr. Sardjito, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (24/3). Kebaktian yang diikuti kerabat dan ratusan warga NTT di Yogyakarta ini dilakukan untuk mendoakan keempat korban penyerbuan Lapas Kelas II B Cebongan Sleman sebelum diberangkatkan ke daerah asal dan berlangsung khidmat. TEMPO/Suryo Wibowo
Salah seorang tetua warga NTT di Yogyakarta memimpin ibadat untuk mendoakan para korban penyerbuan lapas di Instalasi Kedokteran Forensik RSUD Dr. Sardjito, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (24/3). Kebaktian yang diikuti kerabat dan ratusan warga NTT di Yogyakarta ini dilakukan untuk mendoakan keempat korban penyerbuan Lapas Kelas II B Cebongan Sleman sebelum diberangkatkan ke daerah asal dan berlangsung khidmat. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 20 orang sesepuh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Nusa Tenggara Timur meminta aparat memberi jaminan keamanan. Buntut dari kasus penembakan empat warga NTT di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, pada Sabtu lalu, kini mereka dihantui rasa waswas.

"Kasus itu menimbulkan efek domino dan ketakutan sehingga mahasiswa NTT banyak yang sembunyi," ujar salah seorang sesepuh, Daniel Dama Ledo, seusai bertemu dengan Komandan Korem 072 Pamungkas, Brigadir Jenderal Adi Widjaya, Rabu, 27 Maret 2013.

Menurut dia, sebanyak 5.000 mahasiswa NTT, khususnya dari Kupang, eksodus dari Yogyakarta ke sejumlah daerah karena ketakutan. Rasa waswas itu semakin menghantui menyusul beredarnya pesan pendek tentang sweeping oleh kelompok tak dikenal dan bersenjata ke pusat pemondokan mahasiswa asal NTT. “Mereka mengungsi ke kerabat yang ada di Malang, Solo, dan Surabaya karena resah,” ujarnya.

Tuntutan jaminan keamanan juga disampaikan mahasiswa asal NTT yang tergabung dalam Forum Keluarga Mahasiswa NTT Bersatu Yogyakarta. "Sejak kasus pembunuhan Kopassus di Hugo's Cafe terjadi, sampai sekarang kami tidak aman," kata mahasiswa STPD APMD itu seusai bertemu tim Komnas HAM, Rabu, 27 Maret 2013. Yon Lopo mengatakan, jaminan keamanan semestinya tertulis sehingga membuat mereka lega.

Yon mengatakan, banyak mahasiswa NTT di DIY merasa terancam keselamatannya karena SMS tentang adanya serangan kepada mereka. Salah satu isu dari SMS berisi bahwa 200 anggota Kopassus menyebar di Yogyakarta untuk melakukan sweeping terhadap mahasiswa NTT.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Wakil Ketua DPRD DIY Janu Ismadi menilai, jaminan keamanan secara tertulis yang diminta warga asal NTT berlebihan. “Jaminan itu akan disalahtafsirkan untuk kebal hukum, jadi kami nilai terlalu berlebihan kalau harus tertulis,” kata Janu.

SHINTA MAHARANI | PRIBADI WICAKSONO | ADDI M IDHOM

Berita Terpopuler:
Begini Tahanan LP Sleman Dipilah Penembak

Tahanan Cebongan Sleman Dipaksa Tepuk Tangan

Penyerangan LP Sleman, 'Hidup Kopassus'


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.


TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

5 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang


Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

8 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.


Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

8 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.


Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

8 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.


Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

8 hari lalu

Penampakan dari luar rumah di  Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas di dalam mobil pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.


Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

9 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.


Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

9 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.


Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

9 hari lalu

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat ditemui di Jakarta, Sabtu 27 April 2024. ANTARA/Ilham Kausar
Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.


Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

9 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.