TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti menilai isu adanya demonstrasi untuk mengkudeta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan khayalan SBY sendiri. Menurut dia, isu itu dihembuskan sebagai pengalihan isu.
"Ini adalah strategi pengalihan isu atas peristiwa kenaikan harga bawang, cabai, bentrok aparat, dan Ibas yang namanya disebut menerima dana proyek Hambalang," ujar Ray di Jakarta, Senin 25 Maret 2013. Ia mengatakan cara ini dipakai SBY untuk mencitrakan dirinya sebagai korban.
Kemunculan isu kudeta, menurut Ray, mencerminkan pemerintahan SBY yang tak maksimal bekerja sesuai harapan. Isu kudeta sendiri, kata pengamat politik ini, sejak awal tak berdasar. Dia menunjuk posisi Kepala Staf TNI AD Jenderal Pramono Eddhie Wibowo yang merupakan ipar SBY sendiri. "Mana mungkin mengkudeta," katanya.
Ray mengatakan demonstrasi besar-besar Senin 25 Maret 2012 ini bertujuan untuk memberikan kritik terhadap pemerintahan. "Tetapi ternyata momen ini dimanfaatkan dan didramatisir oleh SBY," ujar Ray.
Ke depan, dia minta SBY hati-hati menggunakan istilah kudeta. "Nanti ditiru di daerah-daerah. Ada demonstrasi sedikit, kepala daerahnya bilang ini kudeta," kata Ray.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman
Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma
Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman