TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror memiliki sejumlah peralatan dan persenjataan canggih dalam beroperasi. Pengamat kepolisian dari Universitas Padjajaran, Muradi, mengatakan, dukungan persenjataan dan peralatan Densus 88 memang sangat modern. Misalnya, senapan serbu jenis Colt M4 5.56 milimeter, Steyr-AUG, Armalite AR-10, dan shotgun model Remington 870 yang ringan dan sangat andal buatan Amerika Serikat.
"Tak hanya persenjataan, tiap personel Densus 88 juga memiliki perlengkapan pribadi dan tim," tulis Muradi dalam buku Densus 88 AT; Konflik, Teror, dan Politik. "Misalnya, alat komunikasi personal, GPS, kamera pengintai malam, alat penyadap dan perekam mikro, pesawat interceptor, dan mesin pengacak sinyal."
Untuk mendukung keberhasilan operasional, Densus 88 juga bekerja sama dengan operator telepon seluler dan Internet. Tujuannya guna mendeteksi tiap pergerakan kelompok teroris dalam berkomunikasi. Sementara untuk unit penjinak bom, mereka memiliki peralatan pendeteksi logam terbaru, sarung tangan dan masker khusus, rompi serta sepatu anti-ranjau darat, dan kendaraan taktis peredam bom.
Sempat juga beredar isu, Densus 88 memiliki pesawat Hercules seri C-130, untuk mempermudah mobilisasi personel. Tapi isu itu sulit dibuktikan. Karena faktanya Mabes Polri telah membentuk Densus 88 di tingkat polda. "Ini berarti isu itu sepenuhnya tidak benar," kata Muradi.
Densus 88 tak hanya mendapatkan sederet peralatan canggih itu dari Kepolisian RI. Mereka juga mendapatkan dukungan pelatihan, biaya, dan peralatan dari badan intelijen negara Barat. Sebut saja CIA, FBI, atau National Service Australia.
AMIRULLAH
Berita Terkait