TEMPO.CO, Sampang - Warga pengungsi Syiah dari Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, tetap berkukuh ingin pulang kampung. Meski sebelumnya Bupati Sampang, Fannan Hasib, sudah meminta mereka untuk meninggalkan Sampang.
"Di sini kami tidak aman, apalagi di daerah lain. Siapa yang jamin kami akan aman setelah keluar dari Sampang?" ujar pemimpin Syiah Sampang, Iklil Almilal, Rabu, 6 Maret 2013.
Baca Juga:
Sebelumnya, kepada Tempo, Bupati Sampang, Fannan Hasib, menyatakan menolak keinginan warga Syiah untuk pulang ke Nangkernang. "Kalau sampai pulang, akan terjadi kerusuhan lebih besar, kami tidak menjamin keselamatan," katanya. Fannan lebih setuju warga direlokasi atau ikut program transmigrasi ke daerah lain.
Pernyataan Fannan itu menuai kecaman dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya. Mereka mengecam pernyataan Bupati Sampang, Fannan Hasib, yang meminta warga Syiah keluar dari Sampang. "Warga Syiah adalah rakyat Sampang juga," kata Koordinator Kontras Surabaya, Andi Irfan Junaidi, Rabu, 6 Maret 2013.
Pernyataan Fannan itu dinilai merusak semua upaya yang dilakukan banyak pihak untuk mendamaikan warga Sunni dan Syiah di Dusun Nengkernang yang sedang berseteru itu. Padahal, rencananya, Komnas HAM, Wantimpres, Pemerintah Kabupaten Sampang, perwakilan warga Syiah, DPR RI, serta sejumlah lembaga terkait lainnya akan mengadakan pertemuan membahas penyelesaian konflik di Sampang.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler:
Ruhut Sitompul Goda Ibunda Raffi Ahmad
BNN Tolak Gugatan Praperadilan Raffi Ahmad
Kasus Raffi Ahmad Akan Dibahas di DPR
Hotma Sitompul: Semakin Lama Terbuka Kasus Raffi
Begini SMS Antara Yuni Shara dan Polisi Soal Raffi