TEMPO.CO, Depok -Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat dibayangi angka golongan putih (golput) yang tinggi. Terbukti, hingga dua jam jelang berakhirnya pemungutan suara, jumlah pemilih yang datang ke sejumlah TPS belum mencapai separuhnya.
Hal itu terlihat di TPS 18 dan 19, Desa Cibeureum, Dramaga, Bogor. Di TPS itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Jawa Barat yang juga Bupati Bogor Rachmat Yasin mencoblos. Melihat sepinya TPS, petugas KPPS diminta melakukan jemput bola kepada masyarakat yang belum datang ke TPS. "Itu untuk menekan angka golput. Kami harap masyarakat menyalurkan hak suaranya," kata Bupati Bogor.
Di TPS 12, Perumahan Ciomas Permai, Desa Ciapus, Ciomas, Bogor juga sama. Dari 600 jumlah pemilih terdaftar, pemilih yang datang baru 150 orang hingga pukul 10 pagi. Padahal, pemungutan suara akan berakhir pada pukul 13.00.
"Kami masih menunggu masyarakat datang ke TPS untuk menyalurkan hak pilihnya, sampai batas terakhir penutupan pemungutan suara," kata seorang petugas KPPS 12, Ahad, 24 Februari 2013.
Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Bogor Haryanto mengatakan, hasil monitoring proses pemungutan suara di Wilayah Bogor Barat, tingkat partisipasi baru mencapai 52-55 persen. "Mudah-mudahan angka golput masih bisa ditekan."
Di TPS Pondok Petir Depok, pemilih yang datang ke TPS hingga pukul 11 siang, baru 30 persen."Surat suara masih numpuk di meja. Ini akibat kurang sosialisasi dan kurang pedulinya masyarakat pemilih terhadap pesta demokrasi ini," kata seorang petugas TPS Pondok Petir.
ARIHTA U SURBAKTI | ISTIQOMATUL HAYATI