Iklan
TEMPO Interaktif, Palembang: Direktur Utama PT Pupuk Srijaya (Pusri) Zaenal Soedjais akan diganti oleh Dadang Heru Kodri, Kamis mendatang (12/8). Pergantian yang terkesan mendadak itu mencuatkan rumor, bahwa pergantian Zaenal karena terkait dengan kasus raibnya dana deposito milik Yayasan Dana Pensiun PT Pusri (Yadapensri) di Bank Internasional Indonesia (BII) cabang pembantu Senen, Jakarta sebesar Rp 31 miliar, yang kini kasusnya ditangani Mabes Polri. Tapi, hal itu ditepis Kepala Humas PT Pusri Djakfar Abdullah. "Pergantian Direktur Utama PT Pusri dari Pak Zaenal Soedjais kepada Pak Dadang Heru Kodri tak ada kaitannya dengan kasus Yayasan Dana Pensiun PT Pusri. Ini pergantian lazim, karena memang Pak Soedjais sudah memasuki masa pensiun. Selama menjabat Dirut, Pak Soedjais sudah dua kali jabatannya di perpanjang," katanya, Selasa (10/8).Dijelaskan Djakfar di lingkungan BUMN memang ada batas usia jabatan seorang pimpinan BUMN seperti Dirut, yaitu 60 tahun. "Usia Pak Soedjais, hari ini sudah 63 tahun dan beliau sudah dua kali masa jabatannya diperpanjang," ujarnya.Djakfar Abdullah juga belum mengetahui, apakah bersamaan dengan pergantian Direktur Utama PT Pusri tersebut, jabatan direksi lainnya juga akan berganti. "Biasanya otomatis akan terjadi pergantian, termasuk pergantian pucuk pimpinan di BUMN pupuk lainnya," jelasnya.Selain itu, Djakfar membantah isu lain yang menyebutkan, pergantian Dirut PT Pusri akibat kekalahan pasangan calon presiden Megawati Soekarnoputri - Hasyim Muzadi di tempat pemungutan suara di lingkungan komplek PT Pusri di Palembang. "Isu itu tidak benar. Pergantian ini tidak ada kaitannya dengan politik," tambah Djakfar Abdullah.Direktur Utama PT Pusri yang akan dilantik, Dadang Heru Kodri sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Jawa Barat. Arif Ardiansyah - Tempo News Room
Iklan
