TEMPO.CO, Malang - Memperingati hari kasih sayang atau valentine, ratusan perempuan di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis malam ini, 14 Februari 2013, menggelar aksi berbagai acara bertemakan stop perkosaan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
Acara yang berlangsung di depan Balaikota Malang, itu juga diisi pemutaran film pendek yang bercerita tentang perjuangan perempuandi Afghanistan,IndonesiadanIndia. "Juga digelar dikusi bertema penghentian kekerasan terhadap perempuan," kata koordinator acara, Arief Akhmad Yani, Kamis, 14 Februari 2013.
Arief menjelaskan selain pagelaran tari, pemutaran film, dan diskusi, juga digelar flash mob yang diikuti para peserta dan pemasangan poster stop perkosaan dan gerakan anti kekerasan terhadap perempuan.
Menurut Arief, acara semacam ini juga diselenggarakan One Billion Rising atau satu miliar bangkit yang dilakukan secara serentak oleh para aktivis anti kekerasan di 194 negara.
Sejumlah komunitas anak muda, lembaga dan perorangan terlibat dalam acara tersebut. Selain menggalang aksi solidaritas, mengajak masyarakat menolak kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, mereka juga memperjuangkan persamaan hak atas kaum perempuan. Mereka pun mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Menurut Aief, PBB mengeluarkan data statistik bahwa satu miliar perempuan atau satu dari tiga perempuan di dunia mengalami kekerasan seksual.
Di Kota Malang, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang 2012 melonjak secara signifikan. Kekerasan meliputi kekerasan fisik, seksual, dan psikologis. Data Unit Penanganan Perempuan dan Anak Kepolisian Resor Malang Kota menyebutkan terdapat 182 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jumlah tersebut naik 31 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan di Kabupaten Malang selama 2012 terdapat 350 kasus. Sebanyak 60 persen di antaranya berupa kekerasan seksual terhadap anak, 30 persen berupa KDRT, dan 10 persen kasus penganiayaan. "Pernikahan dini menjadi salah satu penyebab," ujar Ketua Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Malang, Hikmah Bafaqih.
EKO WIDIANTO