TEMPO.CO, Surakarta - Perempuan yang dicegah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Dipta Anindita, merupakan pemenang Putra Putri Solo pada 2008 silam. Namun, dia hanya menyandang gelar tersebut selama dua bulan.
"Dia mengundurkan diri dua bulan setelah penganugerahan gelar," kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surakarta, Widdi Sri Hanto, saat menggelar jumpa pers, Selasa, 5 Februari 2013. Dipta Anindita mundur dengan mengembalikan selempang serta mahkotanya.
Menurut Widdi, pada saat itu Dipta beralasan akan mengikuti ayahnya yang tinggal di Yaman. "Setelah itu, yang bersangkutan sudah tidak bisa dikontak lagi," katanya. Bahkan, kawannya sesama finalis Putra Putri Solo juga sudah tidak bisa lagi menghubungi Dipta.
Dia mengatakan bahwa semua finalis yang berjumlah 30 orang selalu bergabung dalam Paguyuban Putra Putri Solo. "Mereka saling memiliki ikatan yang cukup kuat," katanya. Hanya saja, Dipta langsung menghilang dari komunitas itu setelah menyatakan mundur. "Rumahnya juga sudah kosong saat teman-temannya mencoba berkunjung," katanya.
Padahal, pada saat itu Dipta memiliki kewajiban untuk mewakili Surakarta dalam ajang pemilihan Mas dan Mbak Jawa Tengah. "Dia mundur sebulan sebelum pemilihan," kata Widdi. Pihaknya terpaksa menugaskan runner up Putra Putri Solo 2008 untuk mengikuti kontes tersebut.
Dipta mendapatkan pencegahan oleh KPK terkait dengan kasus simulator. Wanita yang berstatus sebagai ibu rumah tangga itu disebut-sebut cukup dekat dengan Djoko Susilo.
AHMAD RAFIQ
Berita Terpopuler Lainnya:
Dicekal Bersama Luthfi Hasan, Elda Devianne Lenyap
Harga Land Cruiser Luthfi Hasan Hampir Rp 1 Miliar
Ibas Jadi Ketua Umum? Ketua Fraksi Demokrat Diam
Anas Diganti Ibas, Kata Ruhut
Abraham Samad Tak Pernah Jadi Caleg PKS