TEMPO.CO , Jember - Di kalangan pegiat otak-atik program komputer Jember, Wildan Yani Ashari (20 tahun), peretas situs resmi Presiden SBY, dikenal sebagai hacker baru yang pendiam. Alumni SMK Teknologi Balung itu tak pernah banyak bicara dalam perbincangan antar sesama anggota komunitas 'Jember Hacker Team' di dunia maya maupun saat 'kopi darat'. Di kalangan mereka, Wildan dipanggil dengan sapaan 'Yayan'.
"Yayan memang pemain baru ngutak-ngatik program, atau sel, ngoprek situs. Dia banyak diamnya kalau di forum," kata Ananda (26), seorang kawan Wildan di Jember, Rabu 30 Januari 2013.
Meski dikenal pendiam, dalam dua-tiga bulan terakhir, Wildan sering membikin ulah. Dia beberapa kali mengotak-atik email dan akun facebook milik teman-temannya. "Akun facebook teman-temannya di-hack, dan diubah passwordnya," ujar Rizki, salah satu rekannya yang lain.
Akibat ulahnya, kadang situs tersebut tidak dapat digunakan untuk beberapa waktu. Atas aksi usilnya itu, Wildan sering mendapatkan teguran dan sindiran dari teman-temannya lewat saluran Miccrosoft Internet Relay Chat (mIRC) yang biasa digunakan para pegiat komunitas peretas.
Puncaknya, Desember 2012 lalu pernah ada teguran dari beberapa hacker 'senior' kepada Wildan. "Isinya, kalau ingin meretas jangan tanggung-tanggung, bikin peretasan yang bermutu, serang situs yang terkenal kuat proteksinya,"kata dia.
Akibat sindiran itu, Wildan tampaknya termotivasi dan memutuskan meretas situs http://www.presidensby.info.
Wildan sendiri tak menyembunyikan perbuatannya. Kepada beberapa kawannya, dia sempat berujar, "Iki lho aku berhasil njebol situse SBY."
Pada Jumat 25 Januari 2013, Wildan ditangkap Tim Cyber Crime Mabes Polri. Dia masih ditahan sampai sekarang.
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Terpopuler:
Skandal Suap PKS, Ada Wanita Sedang Bermesraan
Kurir Suap Daging Ditangkap Bersama Gadis Muda
Tersangka Suap Daging PKS Sewa Gadis Rp 10 Juta?
Gratifikasi Seks? Presiden PKS Tersenyum
Presiden PKS Jadi Tersangka Suap Impor Daging