TEMPO.CO, Semarang - Lima bulan menjelang pemilihan Gubernur Jawa Tengah, delapan partai politik papan tengah menggalang koalisi untuk mengusung calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Tengah. Namun, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah, yang tak ikut dalam koalisi itu, siap untuk menghadapi koalisi tersebut. "Jika ada koalisi banyak partai, itu tak masalah. Justru itu akan membuat peta politik menjelang pilgub Jateng akan lebih dinamis," kata Sekretaris PDIP Jawa Tengah Agustina Wilujeng, Rabu, 2 Januari 2013.
Ia menyatakan, saat ini koalisi partai tak bisa dijadikan patokan untuk memenangi pilkada. Sebab, ada banyak contoh faktor kemenangan dalam pilkada yang ditentukan figur. Atas dasar itu, Agustina memandang tidak ada masalah bagi PDIP jika ada koalisi banyak partai. Agustina menyatakan, hingga kini, partainya juga belum memutuskan calon yang diusung dalam pilkada. "Rekomendasi dari pengurus pusat belum keluar," kata Agustina.
Delapan partai politik yang memiliki suara dan keterwakilan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah menggalang kekuatan koalisi dalam menghadapi pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013. Para pengurus delapan partai itu sudah menggelar pertemuan yang digagas oleh Partai Golkar di Crowne Plaza Hotel Semarang, Minggu lalu.
Delapan partai itu adalah Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, Partai Kebangkitan Nasional Ulama, dan Partai Gerindra. Gabungan partai itu menghasilkan 61 persen suara di DPRD. Pertemuan itu sengaja tidak menghadirkan dua partai besar PDIP dan Partai Demokrat, yang mampu mengusung sendiri kandidat gubernur.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah Wisnu Suhardono mengatakan, delapan partai ini senasib karena tidak bisa mengusung kandidat gubernur sendiri. Koalisi ini sengaja tidak mengundang PDIP dan Demokrat karena dua partai besar ini bisa mengusung calon sendiri. ”Kalau boleh kami simpulkan, spiritnya sudah di atas 50 persen ingin berkoalisi. Semua sepakat, kok, bukan figur, tapi konsep dulu yang dibahas untuk membangun Jawa Tengah lima tahun ke depan,” kata Wisnu.
Forum juga tidak membahas tiga figur kandidat gubernur di luar kader partai yang selama ini dianggap paling populer, yaitu inkumben Bibit Waluyo, Wakil Gubernur Rustriningsih, dan Sekretaris Daerah Jawa Tengah Hadi Prabowo. Wisnu menyatakan koalisi delapan partai ini akan memunculkan nama kandidat gubernur sendiri dalam pertemuan lanjutan yang digelar pada 13 atau 14 Januari mendatang.
ROFIUDDIN